
Laskar Rusia yang ditempatkan di Pangkalan Udara Khmeimim di Provinsi Latakia, Suriah, tetap melanjutkan aktivitas mereka pada Minggu (15/12), meskipun rezim Bashar al-Assad telah Anjlok. Assad, yang memimpin Suriah dengan tangan besi selama Dekat 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember setelah Grup anti-rezim berhasil menguasai Damaskus.
Pengambilalihan ini terjadi setelah para pejuang Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dengan Segera merebut kota-kota Krusial di seluruh negeri dalam serangan yang berlangsung kurang dari dua minggu. Suriah telah terjebak dalam perang Kerabat sejak awal 2011, ketika rezim Assad menanggapi aksi protes pro-demokrasi dengan kekerasan yang Kagak terduga. Sejak itu, lebih dari 5 juta Anggota sipil telah mengungsi akibat konflik tersebut.
Setelah runtuhnya rezim Baath, Rusia Lanjut memindahkan pasukannya dari Damaskus, Homs, dan kota-kota lain di Suriah ke pangkalan tersebut. Kendaraan militer Rusia terlihat memasuki pangkalan, sementara pesawat kargo mendarat di sana. Di sisi lain, balon pengintai digunakan Demi mengumpulkan informasi, dan helikopter terlihat berpatroli.
“Kedutaan Besar Rusia di Damaskus tetap beroperasi meskipun terjadi kondisi keamanan yang memburuk,” dalam pernyataan kementerian.
Pangkalan Khmeimim dilengkapi dengan landasan pacu, sistem pertahanan udara, dan peralatan militer Krusial lainnya yang Lagi berfungsi. Kementerian Luar Negeri Rusia pada Minggu juga mengumumkan bahwa sebagian staf diplomatiknya telah dievakuasi dari Suriah menggunakan penerbangan Tertentu Angkatan Udara Rusia dari Pangkalan Udara Khmeimim.
Penerbangan tersebut membawa sejumlah diplomat Rusia dari Damaskus, serta diplomat dari Belarus dan Korea Utara. (Anadolu/Ant/P-3)