Militer Myanmar Gempur Tiga Negara Bagian

Militer Myanmar Gempur Tiga Negara Bagian
Myanmar.(Al Jazeera)

JUNTA militer Myanmar meningkatkan serangan udara di Daerah-Daerah yang dikuasai Golongan perlawanan di negara tersebut. Serangan tersebut ditengarai Demi menanggapi Golongan-Golongan bersenjata yang menentang pemerintahan militer. 

Menurut laporan Myanmar Now, 27 Anggota sipil tewas dalam serangkaian serangan bom junta di negara bagian Rakhine, Kachin, dan Shan pada Sabtu (11/1) dan Minggu (12/1). 

Setidaknya 15 orang tewas dan 10 lain terluka di Kotapraja Tanai, Negara Bagian Kachin, Sekeliling pukul 11.00 pada Sabtu ketika Angkatan Udara Myanmar mengebom Letak penambangan emas. Penambangan itu terletak di Daerah yang dikuasai oleh Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA). 

Secara terpisah, Tentara Arakan (AA) melaporkan junta telah menjatuhkan 15 bom selama tiga serangan pada Sabtu di pasar Lumrah, kota Kyauktaw, Negara Bagian Rakhine, Myanmar barat. 

Menurut laporan media lokal Burma News International, sebagian besar korban ialah pedagang, pembeli, dan pejalan kaki. Ledakan bom juga menghancurkan beberapa rumah dan kios di pasar tersebut. 

Cek Artikel:  Daftar Tawanan Palestina yang Dibebaskan Israel dalam Kesepakatan Gencatan Senjata

Mengutip Laskar antijunta setempat, rezim militer juga meningkatkan penembakan, serangan pesawat tak berawak, dan serangan udara di daerah perdesaan, kota Pekon dan Hsihseng, Negara Bagian Shan selatan. 

KIA maupun AA memeroleh kemajuan signifikan melawan Laskar junta selama setahun terakhir. KIA merebut Kotapraja Tanai, yang merupakan rumah bagi sekelompok tambang emas tradisional, pada Mei Lewat, menurut The Irrawaddy. 

Yang lebih Krusial, KIA juga kemudian mengeklaim merebut kota Panwa dan Chipwe di dekat perbatasan Tiongkok. Keduanya merupakan pemasok Istimewa unsur logam yang langka ke Tiongkok. 

Minggu Lewat, Golongan tersebut mengumumkan bahwa mereka merebut kamp militer yang terletak di dekat Bhamo, kota besar di Sungai Irrawaddy, Kagak jauh dari perbatasan Kachin dengan Negara Bagian Shan. 

Cek Artikel:  Kemlu Monitor WNI yang terdampak Gempa di Vanuatu

Adapun Golongan AA Membangun kemajuan pesat serupa di Rakhine. Sejak gencatan senjata informal berakhir pada akhir 2023, Golongan ini menguasai 14 dari 17 pusat kota di Rakhine serta satu kota di Negara Bagian Chin yang berdekatan. Mereka sedang dalam perjalanan Demi menjadi Golongan etnis bersenjata pertama yang merebut seluruh negara dari kendali militer Myanmar. 

Puncak kemenangan AA tahun ini ialah perebutan markas besar Komando Regional Barat di Ann Township bulan Lewat sebagai komando militer regional kedua yang Terperosok ke tangan pemberontak dalam sejarah kekuasaan militer. Yang pertama, Komando Militer Regional Timur Laut di Lashio, Shan, juga Terperosok ke tangan Laskar perlawanan tahun Lewat. 

Kotapraja Kyauktaw, tempat terjadi serangan Sabtu Lewat, terletak Sekeliling 80 kilometer di utara Sittwe, ibu kota Rakhine. Kota ini telah berada di Dasar kendali AA sejak Februari tahun Lewat. 

Cek Artikel:  Saksi Mata Gambarkan Kekacauan Setelah Serangan Mobil di Pasar Natal Magdeburg

Berbagai serangan itu terjadi beberapa hari setelah serangan udara junta di Kotapraja Ramree, Rakhine, yang menewaskan lebih dari 40 Anggota sipil dan melukai 20 lain. 

Dalam pernyataan pada Jumat (10/1), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan Terdapat serangan di Desa Kyauk Ni Maw pada Rabu (8/1) sore. Sekeliling 500 rumah diduga hancur dengan korban anak-anak, Perempuan, dan orang Uzur. Sumber lain menyebutkan jumlah korban tewas Sekeliling 41 orang. 

Kotapraja Ramree, yang terdiri dari tiga pulau di Laut Andaman, merupakan salah satu dari tiga kotapraja di Rakhine yang Lagi berada di Dasar kendali efektif junta militer. (Dhk/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai