Terdapat beberapa gejala dan tanda HIV pada anak yang penting untuk diketahui, mulai dari gejala yang bersifat ringan hingga gejala infeksi parah yang sering kambuh.
Beberapa Gejala HIV pada Anak
Balita
. Tumbuh kembang terhambat.
. Perut membesar karena pembengkakan hati dan limpa.
. Diare dengan frekuensi tidak tentu.
. Sariawan.
Anak Usia Sekolah
Ringan
. Pembengkakan kelenjar getah bening dan kelenjar parotis.
. Sering mengalami infeksi sinus dan telinga.
. Gatal dan terdapat ruam pada kulit.
Sedang
. Seriawan, berlangsung lebih dari 2 bulan.
. Pembengkakan dan peradangan jaringan paru-paru.
. Diare.
. Demam tinggi tidak kunjung sembuh lebih dari sebulan.
. Hepatitis.
Parah
. Menderita dua infeksi bakteri serius dalam dua tahun belakangan.
. Infeksi jamur pada saluran pencernaan dan paru-paru.
. Peradangan otak.
. Tumor atau lesi ganas.
. Pneumocytis jiroveci, pneumonia pada penderita HIV.
Penularan HIV
. Penularan dari ibu ke anak.
. Tertular dari jarum yang terkontaminasi.
. Aktivitas seksual.
. Transfusi darah.
Kasus HIV pada Anak di Indonesia
(Januari-Juni 2022)
. . 2-14 tahun: 173 kasus
. 15-19 tahun: 741 kasus
Persentase Kasus HIV Berdasarkan Golongan Umur
(Januari-Juni 2022)
. . 2-14 tahun: 0,8%
. 15-19 tahun: 3,3%
. 20-24 tahun: 17,5%
. 25-49 tahun: 68,1%
. > 50 tahun: 9,0%
Pengobatan Gejala HIV pada Anak
. Belum ada obat yang bisa menyembuhkan HIV.
. Analisa HIV pada anak harus dilakukan sejak dini.
. Gejala HIV pada anak dapat ditanggulangi dengan pemberian ARV (obat antiretroviral).
. Anak harus rutin mengonsumsi ARV seumur hidup demi mengendalikan infeksi dan meningkatkan daya tahan tubuh.
. Pemberian granul, obat berbentuk variasi pil.
Pencegahan
. Mencegah infeksi HIV pada perempuan usia reproduktif.
. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu terinfeksi HIV.
. Mencegah penularan infeksi HIV dari ibu ke bayi yang dikandungnya.
. Dukungan, perawatan, dan pengobatan untuk anak yang terinfeksi HIV.
