Meskipun Darurat Militer Dicabut, KBRI Imbau WNI di Korea Selatan Waspada

Protes Kaum Korea Selatan menentang darurat militer. Foto: EFE-EPA

Seoul: Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul meminta Kaum negara Indonesia (WNI) yang berada di Korea Seatan (Korsel) Kepada tetap waspada setelah Presiden Yoon Suk-Yeol mengeluarkan keputusan darurat militer. Keputusan itu sendiri Demi ini sudah dicabut setelah ditolak oleh parlemen dan kabinet.

“KBRI Seoul menyampaikan himbauan kepada seluruh Kaum Negara Indonesia yang berdomisili di Republik Korea khususnya ibu kota Seoul dan sekitarnya, Kepada tetap tenang, senantiasa waspada, serta selalu memantau perkembangan situasi keamanan di Daerah masing-masing,” sebut imbauan dari KBRI Seoul, Selasa 3 Desember 2024.

“(WNI) Dimohon Kepada Kagak berkerumun di berbagai Posisi publik, menghindari kerumunan massa serta daerah-daerah yang menjadi konsentrasi pengumpulan massa dan/atau unjuk rasa,” imbuh imbauan tersebut.
 

Cek Artikel:  Israel Tembak Wafat Aktivis Turki-AS di Tepi Barat

Sementara Spesifik Kepada kota Seoul, KBRI mengimbau WNI sebisa mungkin Kepada sementara menghindari kawasan National Assembly di Yeouido, kantor Kepresidenan di Yongsan, serta Posisi strategis lainnya.

Kemudian WNI juga diminta Kepada Kagak mendekati, menonton, berpartisipasi dalam kegiatan unjuk rasa yang dilakukan oleh pihak manapun, meskipun dilakukan secara damai atau Kagak Terdapat indikasi akan terjadi bentrokan.

WNI juga harus mematuhi hukum yang berlaku dan instruksi/himbauan aparat keamanan setempat serta senantiasa membawa identitas atau tanda pengenal.

KBRI juga minta WNI memperhatikan dan mematuhi Dekrit Darurat Militer yang diumumkan dan konsekuensi hukum Apabila melanggar Dekrit dimaksud.

Apabila menemui permasalahan, dapat menghubungi KBRI Seoul melalui :
– Hotline PWNI : (+82-10-5394-2546)
– Telepon: (02 2224 9000)
– E-mail : [email protected]

Cek Artikel:  Trump Janjikan Rekanan AS-Israel Lebih Kuat Kalau Menang Pemilu

Darurat dicabut

Presiden Yoon Suk Yeol sudah mengatakan akan mencabut darurat militer yang diberlakukannya beberapa jam sebelumnya. Ini menarik kembali pernyataannya setelah parlemen menolak upaya Yoon Kepada melarang aktivitas politik dan menyensor media.

Yoon mengumumkan darurat militer pada Selasa malam waktu setempat Kepada menggagalkan “kekuatan anti-negara” di antara para penentangnya.

Tetapi, Personil parlemen yang marah menolak keputusan tersebut, dalam krisis politik terbesar Korea Selatan dalam beberapa Dasa warsa. Kantor Informasi Yonhap mengatakan, kabinet telah sepakat pada Rabu pagi Kepada mencabut darurat militer.

Para pengunjuk rasa di luar parlemen berteriak dan bertepuk tangan. “Kami menang!” teriak mereka. Seorang demonstran memukul drum. 
 

Cek Artikel:  Trump Ungguli Harris

Mungkin Anda Menyukai