Ketika Insan di dunia merayakan tahun baru 2025, Penduduk Gaza Kagak dapat tidur dengan tenang. Setidaknya 17 orang tewas dan beberapa lain terluka akibat serangan udara dan darat Israel di Gaza pada Rabu (1/1) pagi.
“Serangan mematikan pada hari pertama Tahun Baru tersebut menargetkan kamp pengungsi Al-Bureij di Gaza tengah dan kota Jabalia di utara,” lapor kantor Berita Formal Palestina Wafa.
Menurut Wafa, 15 Penduduk Palestina, termasuk anak-anak, tewas setelah pesawat Israel mengebom satu rumah di Jabalia al-Balad.
Dalam serangan terpisah, dua Penduduk Palestina lain tewas ketika suatu rumah tinggal di kamp Al-Bureij terkena serangan udara.
Sementara itu, Laskar pendudukan meledakkan blok-blok permukiman di kota Beit Lahia dan kamp pengungsi Jabalia serta sekitarnya di Jalur Gaza utara.
Sedangkan tank-tank Israel menembaki Distrik barat laut Kota Gaza serta lingkungan tenggara kamp al-Bureij.
Israel telah melanjutkan serangan genosidanya di Jalur Gaza dengan mengabaikan seruan Mahkamah Dunia (ICJ), yang memerintahkan Israel dalam keputusan yang mengikat secara hukum Kepada menghentikan serangan militernya di Rafah.
Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 45.514 Penduduk Palestina dan melukai lebih dari 108.338 lainnya.
Selain itu, sedikitnya 10.000 orang Kagak diketahui keberadaannya, diduga tewas di Dasar reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.
Organisasi Palestina dan Dunia mengatakan bahwa mayoritas dari mereka yang tewas dan terluka adalah Perempuan dan anak-anak.
Serangan Israel juga mengakibatkan pemindahan paksa Dekat dua juta orang dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi dipaksa ke kota Rafah yang padat penduduk di selatan dekat perbatasan dengan Mesir. (Z-2)