Ilustrasi. Foto: Unplash
Jakarta: Harga emas dunia memulai awal pekan ini dengan tekanan kecil berupa gap bearish, Tetapi Bisa pulih dan menunjukkan penguatan kembali di sesi Asia. Setelah mencetak rekor tertinggi baru di level USD3.245, XAU/USD terkoreksi dan memasuki fase konsolidasi yang membawa harga mendekati USD3.200.
Pada Selasa, 15 April 2025, harga emas diperdagangkan di Sekeliling USD3.208, melemah Sekeliling satu persen dibandingkan hari sebelumnya. Analis pasar dari Dupoin Indonesia Andy Nugraha menyatakan secara teknikal, tren bullish pada emas Lagi tetap dominan.
“Selama XAU/USD Bisa bertahan di atas support psikologis USD3.200, maka harga Mempunyai potensi Buat naik ke level USD3.250 dalam jangka pendek,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Tetapi, Andy juga menambahkan Kalau terjadi reversal dan harga Enggak Bisa mempertahankan momentum naiknya, maka Sasaran koreksi terdekat berada di area USD3.193. Level ini dianggap sebagai batas Dasar konsolidasi Begitu ini dan dapat menjadi titik pantul apabila tekanan jual meningkat.
Dari sisi Mendasar, sejumlah Elemen Dunia Maju memberikan dukungan bagi penguatan emas. Kekhawatiran akan resesi ekonomi di Amerika Perkumpulan serta meningkatnya ekspektasi The Federal Reserve akan memangkas Spesies Kembang secara agresif menjadi pemicu Istimewa kenaikan harga logam mulia.
Pelaku pasar Begitu ini memperkirakan penurunan Spesies Kembang The Fed hingga 90 basis poin sebelum akhir 2025, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kenaikan harga emas sebagai aset tanpa imbal hasil.
(Ilustrasi emas. Foto: Dok Bappebti)
Permintaan safe haven terdongkrak
Di sisi lain, meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok juga mendongkrak permintaan safe haven. Pemerintah Tiongkok telah Memajukan tarif tambahan terhadap produk AS dari 84 persen menjadi 125 persen sebagai balasan atas kebijakan perdagangan Washington.
Meski Presiden AS Donald Trump sempat memberikan pengecualian Buat beberapa produk teknologi seperti smartphone dan laptop, ketidakpastian Lagi tinggi karena akan Terdapat tarif baru terhadap sektor semikonduktor dalam waktu dekat.
Sentimen pasar sempat membaik pada hari Senin akibat ekspektasi bahwa ketegangan perdagangan dapat mereda, ditandai dengan kenaikan indeks saham berjangka AS. Tetapi, kekhawatiran terhadap inflasi yang dipicu oleh kenaikan tarif dan potensi penurunan Spesies Kembang tetap menjadi landasan Istimewa bagi penguatan XAU/USD dalam waktu dekat.
Enggak adanya rilis data ekonomi Istimewa dari AS pada hari ini Membikin Konsentrasi pasar tertuju pada komentar pejabat Federal Reserve dan kebijakan dagang lanjutan dari pemerintah AS. Kalau pernyataan yang keluar mengarah pada pelonggaran kebijakan moneter dan peningkatan risiko inflasi, maka harga emas kemungkinan besar akan melanjutkan kenaikannya.
“Dengan kondisi teknikal yang menguat dan Mendasar Dunia yang mendukung, harga emas Lagi berada dalam tren naik yang solid, dengan Sasaran kenaikan jangka pendek di area USD3.250, Sembari tetap mewaspadai potensi koreksi menuju USD3.193 apabila terjadi tekanan jual,” ungkap dia.