Mesir Murka Diminta Tanggung Jawab Israel Soal Jalur Penyeberangan Rafah

Liputanindo.id – Mesir menanggapi tudingan Israel yang seolah menyalahkan pihaknya atas Donasi kemanusiaan di Jalur Gaza. Pemerintah Mesir mendesak Israel Kepada bertanggungjawab terhadap Donasi kemanusiaan yang diblokade. 

Kementerian Luar Negeri Mesir mengecam keras Israel yang meminta pertanggungjawaban atas krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. Mesir mengatakan krisis kemanusiaan di Gaza terjadi karena operasi militer Israel di Rafah sebagai Elemen Penting yang menghalangi Donasi. 

“Menteri luar negeri mengecam keras upaya putus asa pihak Israel Kepada meminta pertanggungjawaban Mesir atas krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dihadapi Jalur Gaza,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Rabu (15/5/2024).

“Menteri luar negeri meminta Israel Kepada memenuhi tanggung jawab hukumnya sebagai kekuatan pendudukan, dengan mengizinkan Donasi masuk melalui pelabuhan darat yang berada di Rendah kendalinya,” tegasnya.

Cek Artikel:  Hamas Bakal Netralisir Sandera Apabila Israel Lakukan Serangan Seperti ke Kamp Nuseirat Gaza

Mesir mengatakan bahwa penyeberangan tetap terbuka di pihaknya selama konflik yang dimulai antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober. 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan bahwa Mesir harus membuka kembali penyeberangan Rafah dan mengizinkan Donasi kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza. 

Penyeberangan Rafah antara Mesir dan Gaza selatan telah menjadi jalur Krusial bagi Donasi ke Distrik pesisir, di mana krisis kemanusiaan semakin parah dan beberapa orang berada dalam risiko kelaparan. 

Sejak Israel menguasai penyeberangan tersebut pada Copot 7 Mei ketika mereka meningkatkan kampanye militernya di Sekeliling Rafah, Donasi telah terkumpul di sisi perbatasan Mesir.

“Kunci Kepada mencegah krisis kemanusiaan di Gaza kini Terdapat di tangan Kawan-Kawan Mesir kita,” kata Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz dalam komentar yang dikeluarkan oleh kantornya. 

Cek Artikel:  Donald Trump Menang Pilpres AS, Rusia Bakal Tagih Janji Akhiri Perang di Ukraina?

Katz mengatakan dia telah berbicara dengan rekan-rekannya dari Inggris dan Jerman tentang perlunya membujuk Mesir Kepada membuka kembali penyeberangan Rafah, dan menambahkan bahwa dia juga akan berbicara dengan menteri luar negeri Italia pada Selasa malam. 

“Golongan Radikal Palestina Hamas, yang menguasai Gaza, Tak akan mengendalikan penyeberangan Rafah,” kata Katz.

Kairo telah menjadi salah satu Penyambung dalam perundingan gencatan senjata yang terhenti antara Israel dan Hamas. Tetapi hubungannya dengan Israel menjadi tegang selama konflik tersebut, terutama sejak Israel menguasai Rafah. 

PBB dan badan-badan Donasi Global lainnya mengatakan penutupan dua penyeberangan ke Gaza selatan, Rafah dan Kerem Shalom yang dikuasai Israel telah memutus Distrik kantong tersebut dari Donasi luar. 

Cek Artikel:  Israel Serang Rumah Sakit di Gaza, 29 Orang Tewas

PBB telah memperingatkan sebelum penutupan tersebut bahwa Gaza berada di ambang kelaparan. 

Israel melancarkan serangannya ke Gaza menyusul serangan pada 7 Oktober oleh orang-orang bersenjata pimpinan Hamas yang mengamuk di komunitas Israel di dekat daerah kantong tersebut, menewaskan Sekeliling 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel. 

Korban tewas Penduduk Palestina dalam perang tersebut kini telah melampaui 35.000 orang, menurut pejabat kesehatan Gaza.

Mungkin Anda Menyukai