Mesir dan Palestina Bahas Rencana Pemulihan Gaza Tanpa Relokasi Penduduk

Mesir dan Otoritas Palestina Ingin memulihkan Gaza tanpa melibatkan proses relokasi atau penggusuran. (Anadolu Agency)

Kairo: Mesir dan Palestina mengadakan pembicaraan pada hari Rabu Buat membahas rencana pemulihan Jalur Gaza yang dilanda perang tanpa menggusur Penduduk Palestina dari Area tersebut.

Hal ini terjadi selama pertemuan yang diadakan di Kairo antara Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dan Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina (PA) Mohammad Mustafa.

Sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan tersebut menegaskan kembali dukungan Mesir terhadap pemerintah Palestina dan rencana reformasinya.

Pernyataan tersebut menggarisbawahi pentingnya “memberdayakan Otoritas Palestina secara politik dan ekonomi Buat menjalankan tugasnya di Jalur Gaza sebagai bagian dari Area Palestina yang diduduki.”

Cek Artikel:  Netanyahu Akan Kirim Tim ke Qatar Buat Gencatan Senjata Gaza Tahap Kedua

Pernyataan tersebut menyoroti kebutuhan mendesak Buat memajukan proyek pemulihan di Gaza, memastikan pengiriman Sokongan dan membersihkan puing-puing tanpa menggusur Penduduk Palestina dari daerah kantong tersebut.

Abdelatty juga meninjau upaya Mesir Buat mempertahankan kesepakatan gencatan senjata Gaza, dan menerapkan Seluruh ketentuannya.

Trump mengatakan dalam konferensi pers di Washington Berbarengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa malam bahwa AS “akan mengambil alih” Gaza setelah merelokasi Penduduk Palestina ke tempat lain berdasarkan rencana pembangunan kembali luar Lazim yang diklaimnya dapat mengubah daerah kantong itu menjadi “Riviera Timur Tengah.”

Kejahatan Perang di Gaza

Trump pertama kali memicu kegemparan pada 25 Januari dengan menyarankan agar Penduduk Palestina di Gaza dipindahkan ke Yordania dan Mesir, menyebut daerah kantong itu menjadi lebih mirip dengan “Posisi pembongkaran” setelah perang Israel.

Cek Artikel:  Keji, Seorang Ibu Kurung Kerabat Berusia 7 Tahun di Kandang Anjing

Tetapi, usulannya ditolak keras Amman dan Kairo. Pertemuan menteri Arab yang dihadiri enam negara di Kairo pada Sabtu dengan tegas menolak pemindahan Penduduk Palestina dari Gaza dan kembali menyerukan penerapan Solusi Dua Negara Buat konflik Israel-Palestina.

Usulan Trump muncul setelah perjanjian gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, yang menangguhkan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.500 Penduduk Palestina dan Membikin daerah kantong itu hancur.

Mahkamah Pidana Dunia (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun Lewat Buat Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Dunia (ICJ) atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Cek Artikel:  Amerika Perkumpulan Tetap Bungkam Meski Sudah Paham Kematian Ismail Haniyeh

Baca juga:  Hamas Kecam Usulan ‘Konyol’ Trump yang Ingin Ambil Alih Gaza

Mungkin Anda Menyukai