MER-C Khawatir Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata

Deir el-Balah: MER-C menyambut Berkualitas kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas. Tetapi mereka khawatir Israel berubah sikap pada menit-menit terakhir.

“Seperti yang kita ketahui selalu terkendala karena pihak Israel sering mengubah perjanjian pada Ketika-Ketika terakhir, sehingga Bukan tercapai kesepakatan,” ujar Laison Officer EMT MER-C, Marissa Noriti, dalam program Metro Pagi Primetime Liputanindo, Jumat, 17 Januari 2025.

Marissa berpandangan seperti itu setelah Menyaksikan situasi terkini di Gaza. Militer zionis Israel Tetap melancarkan serangan setelah kesepakatan gencatan senjata tercapai. Banyak korban berjatuhan.

“Kamis (16 Januari 2025 waktu setempat) ini, dalam 24 jam terakhir, kurang lebih 80 Kaum Gaza dibunuh oleh Israel. 21 di antaranya anak-anak dan 25 Perempuan,” ujar Marissa. 
 

Cek Artikel:  Parlemen Korea Selatan Memakzulkan Presiden Yoon Suk Buntut Deklarasi Darurat Militer

“Total yang kita ketahui sejak 7 Oktober 2024 telah mencapai 46.788 Kaum Gaza telah terbunuh dan 110.453 korban luka-luka,” ujarnya.

Dia Menyaksikan rangkaian peristiwa itu sebagai upaya Israel Buat mensabotase terlaksananya gencatan senjata dan menunda pembicaraan lanjutan terkait pembebasan sandera. Marissa berharap dukungan dari dunia Global Buat mencegah niat Bukan Berkualitas dari Israel.

“Ini merupakan Ketika-Ketika kritikal yang diperlukan pengawasan dan tekanan dari dunia Global Buat memastikan gencatan senjata Akurat-Akurat terwujud di jalur Gaza,” ucap Marissa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Golongan pejuang Palestina, Hamas memberi Paham Al Jazeera Arabic bahwa sebuah delegasi, yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya, menyerahkan persetujuan Hamas atas usulan gencatan senjata dan kesepakatan tawanan kepada para Penghubung di Qatar dan Mesir.

Cek Artikel:  Tak Terima Israel Dibentuk Berkat PBB, PM Netanyahu Murka ke Presiden Prancis

“Israel dan Hamas telah menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan Gaza yang baru setelah 15 bulan perang yang menghancurkan,” ujar sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan kepada BBC, Kamis 16 Januari 2025.

Bukan Terdapat komentar langsung dari pemerintah Israel atau Hamas, tetapi seorang pejabat Hamas juga mengatakan kepada BBC bahwa Golongan tersebut telah menyetujui draf dari Penghubung AS, Qatar, dan Mesir.

Mungkin Anda Menyukai