DOKTER spesialis bedah konsultan onkologi dari Universitas Indonesia Diani Kartini mengatakan pemberian ASI Tertentu selama 2 tahun dapat mengurangi risiko terjadinya kanker payudara.
“Orang yang Tak menyusui, Tak Eksis anak, itu merupakan Unsur risiko Buat terjadi kanker payudara, minimal memang pemberian ASI 2 tahun itu yang ASI Tertentu,” kata Diani dalam Percakapan daring mengenai tumor payudara, dikutip Kamis (17/10).
Dokter yang juga praktik di RS Cipto Mangunkusumo ini mengatakan ibu yang Tak Dapat menyusui anaknya secara langsung atau yang Tak menikah dan Tak Mempunyai anak, Mempunyai risiko yang lebih besar terhadap kanker payudara dibandingkan yang menyusui.
Hal itu merupakan Unsur risiko yang Tak Dapat dicegah selain Unsur genetik, usia, dan jenis kelamin. Tetapi, Diani mengatakan hal tersebut Dapat diminimalkan dengan melakukan pola hidup sehat yang Dapat mengendalikan Unsur risiko.
“Misalnya seperti pola makan, kemudian lifestyle itu yang Dapat kita kendalikan. Tapi kalau Tak punya anak, kemudian usia, jenis kelamin, Unsur keturunan itu Unsur risiko yang kita Tak Dapat kendalikan,” ujar Diani.
Sementara itu, Diani mengatakan benjolan juga Dapat muncul setelah selesai memberikan ASI Tertentu. Ia mengatakan hal itu Dapat dikaitkan
dengan ASI yang menggumpal atau potensi adanya suatu tumor.
Ia menyarankan Buat selalu memeriksa keadaan payudara meskipun dalam masa hamil maupun Demi masa menyusui dengan meraba.
Apabila ditemukan benjolan Tetapi bergerak-gerak Demi dipegang, kemungkinan termasuk tumor jinak.
Tetapi, Apabila diraba benjolan Tak bergerak-gerak, dia menyarankan Buat memeriksakan diri ke dokter karena dikhawatirkan sebagai tanda kanker payudara.
“Makanya harus Eksis pemeriksaan tambahan Merukapan pemeriksaan penunjang, USG, mamografi dan sebagainya,” ujar Diani.
Selain benjolan, tanda lain kanker payudara yang perlu diwaspadai adalah puting yang tertarik ke dalam atau kulit di area payudara berkerut seperti kulit jeruk. Sementara tanda menuju keganasan yakni nyeri pada tulang belakang, sesak nafas, dan batuk. (Ant/Z-1)