Menyelami Demokrasi dan Industri Media Jepang di Sapporo yang Bersalju

Suasana petang hari di Sapporo, Jepang. (Dhenim Prianka)

Sapporo: Perjalanan para jurnalis Indonesia dalam program JENESYS 2024 memasuki hari keempat dengan agenda yang semakin padat. Berada di Kota Sapporo yang diselimuti salju, para peserta Bukan hanya mendapat wawasan mendalam tentang demokrasi dan industri media di Jepang, tetapi juga merasakan langsung keindahan budaya Hokkaido yang khas.

Program undangan JENESYS 2024 berlangsung dari 27 Januari hingga 4 Februari 2025 dengan tujuan Buat mempererat Rekanan persahabatan antara Jepang dan negara-negara Asia Timur, termasuk Indonesia.

Belajar Demokrasi di Hokkaido Parliament Assembly

Pagi itu, rombongan mengawali kunjungan di Hokkaido Parliament Assembly, gedung DPRD setempat yang tak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan daerah, tetapi juga mencerminkan filosofi serta nilai-nilai lokal dalam desain dan material bangunannya.

Cek Artikel:  Kala Pengungsi Palestina Berperang Rival Cuaca Dingin dan Hujan

Dalam pertemuan Serempak perwakilan sekretariat dan Mizuguchi Norikazo, salah satu Personil DPRD Hokkaido, para jurnalis Indonesia menggali banyak informasi mengenai sistem politik Jepang. Perbedaan tata kelola pemerintahan, tantangan parlemen di era modern, hingga bagaimana kebijakan lokal diterapkan di Hokkaido menjadi topik Obrolan yang menarik.

Para peserta pun membandingkan pengalaman demokrasi di Indonesia dengan Jepang, mencermati bagaimana kedua negara menghadapi tantangan Era.

Menyelami Industri Media Jepang: Televisi dan Surat Info

Usai sesi Obrolan politik, rombongan melanjutkan perjalanan ke kantor media. Tujuan pertama mereka adalah Hokkaido Television Broadcasting (HTB), salah satu stasiun televisi ternama di Hokkaido, Jepang yang dikenal dengan maskot ikoniknya, Onchan.

Cek Artikel:  Benjamin Netanyahu Siap Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Setelah Rincian Akhir Diselesaikan

Para jurnalis disambut langsung oleh Presiden Direktur HTB, Tatsuro Terauchi, yang membagikan wawasan mendalam tentang dinamika industri penyiaran di Jepang. Obrolan semakin menarik ketika para peserta membandingkan kondisi media televisi di Indonesia dan Jepang.

Meski berasal dari negara berbeda, kedua industri menghadapi tantangan serupa: digitalisasi dan menurunnya jumlah penonton televisi tradisional.

Tak hanya dunia pertelevisian, para jurnalis juga berkesempatan mengunjungi Hokkaido Shimbun Press, salah satu surat Info terbesar di Hokkaido yang terbit sejak 1942.

Dalam pertemuan dengan jurnalis senior, mereka membahas bagaimana media cetak bertahan di era digital, strategi menjaga kepercayaan pembaca, serta upaya menghadapi arus informasi yang bergerak begitu Segera.

Menutup Hari dengan Keindahan Odori Park

Menjelang sore, para peserta menutup agenda dengan mengunjungi Odori Park, salah satu ikon wisata Esensial di Sapporo. Suhu yang mencapai -2 derajat celsius Bukan menyurutkan semangat mereka Buat menikmati pemandangan taman yang terselimuti salju. Sapporo TV Tower yang menjulang di tengah taman menambah keindahan suasana, menciptakan Pemandangan musim dingin yang magis.

Cek Artikel:  Menteri Israel Itamar Ben Gvir Ancam Mundur dari Pemerintahan Netanyahu

Bagi sebagian peserta, momen ini menjadi kesempatan sempurna Buat mengabadikan keindahan kota dan merasakan atmosfer khas musim dingin di Jepang. Meski hari keempat telah berakhir, perjalanan mereka Lagi berlanjut.

Dengan sisa beberapa hari di Jepang, para jurnalis tak sabar Buat mengeksplorasi lebih banyak hal menarik dari program JENESYS 2024.

Baca juga:  Pemuda Indonesia Eksplorasi Budaya dan Politik Jepang lewat Jenesys

Mungkin Anda Menyukai