BPJS Ketenagakerjaan Lalu mendorong peningkatan kualitas layanan melalui digitalisasi, dengan meluncurkan aplikasi Jamsostek Mobile (JMO).
Inisiatif ini bertujuan Demi meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan kepada peserta.
Dengan JMO, peserta dapat mengakses layanan Ketika saja dan di mana saja tanpa perlu datang langsung ke kantor cabang.
Direktur Penting BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menekankan pentingnya peran lembaganya dalam mendukung visi Indonesia Emas.
“Demi mewujudkan Indonesia Emas, kami perlu memastikan Terdapat pondasi yang kuat bagi pekerja. Dengan Tabungan Hari Sepuh (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP), pekerja Kagak akan Anjlok miskin Demi pensiun,” ujarnya dalam Seminar Nasional Keamanan Digital yang diadakan di Balai Kartini, Jakarta.
Transformasi digital ini telah mengubah proses klaim Jaminan Hari Sepuh (JHT) dari yang sebelumnya manual menjadi digital melalui aplikasi JMO.
Proses klaim yang dulunya melibatkan sepuluh tahapan dengan Service Level Agreement (SLA) lima hari kerja kini dapat diselesaikan hanya dalam tiga tahapan dengan SLA satu hari kerja, asalkan Sekalian berkas pencairan lengkap dan sesuai.
Dengan demikian, peserta Kagak perlu Kembali mengunjungi kantor cabang; mereka hanya perlu mengunduh aplikasi JMO Demi melakukan pencairan di mana saja dan Ketika saja.
“Demi ini, peserta Bisa langsung melakukan pengecekan profil dan otentifikasi akun mereka, melakukan pengkinian data, dan mengakses kartu digital. Mereka Kagak perlu Kembali membawa kartu fisik, karena Sekalian informasi sudah tersedia di ponsel mereka, termasuk status kepesertaan dan saldo,” ungkap Anggoro.
Aplikasi JMO Kagak hanya menyediakan informasi mengenai lima program, seperti Jaminan Hari Sepuh (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Mortalitas (JKM), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), tetapi juga menawarkan layanan tambahan seperti informasi perumahan pekerja, Biaya siaga, streaming, e-wallet, fitur belanja, promosi, dan investasi.
Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Garuda Emas Indonesia ini mengangkat tema Membangun Kedaulatan dan Ketahanan Digital Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045.
Keamanan digital sangat Krusial bagi keberlangsungan ekonomi dan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Seminar ini juga dihadiri oleh narasumber dari berbagai instansi terkait dan akademisi.
BPJS Ketenagakerjaan menjalin kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan Demi memperkuat keamanan siber.
“Kami bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Demi menerapkan metode terbaru yang dapat melindungi data kami dari ancaman peretasan,” ungkap Anggoro.
Dengan transformasi digital ini, diharapkan pekerja dapat lebih mudah dalam melakukan pendaftaran, pembayaran, dan klaim.
“Kami Ingin Sekalian pekerja terlindungi dari risiko, sehingga mereka dapat bekerja keras tanpa merasa cemas,” tutup Anggoro. (RO/Z-10)