Menteri Pekerjaan Standar (PU) Dody Hanggodo. Foto: dok Kementerian PU.
Jakarta: Menteri Pekerjaan Standar (PU) Dody Hanggodo mengaku hingga Ketika ini belum Terdapat arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto mengenai relaksasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di bidang Bangunan. Pemerintah mempertimbangkan melonggarkan ketentuan TKDN seiring pengenaan tarif impor dari Amerika Perkumpulan (AS).
“Belum, belum Terdapat (instruksi langsung dari presiden). Buat detailnya seperti apa, itu Tetap didiskusikan,” ujar Dody di Jakarta, dikutip Sabtu, 12 April 2025.
Menurut dia, Ketika ini Obrolan mengenai wacana pelonggaran TKDN sedang dilakukan Berbarengan kementerian dan pihak terkait, seperti Kementerian Perindustrian dengan Direktorat Jenderal Bina Bangunan. Diketahui sebelum adanya rencana relaksasi TKDN, batasan minimum yang ditetapkan di bidang Bangunan sebesar 20 persen.
“Itu Tengah didiskusikan dengan Kementerian Perindustrian dengan Bina Bangunan. Mungkin nanti sekian persen (pengenaan TKDN), tapi tergantung kebutuhan,” jelasnya.
Menanggapi kekhawatiran mengenai potensi kenaikan biaya investasi akibat pelonggaran TKDN, Dody menegaskan hal tersebut Enggak boleh terjadi. Ia Tentu Presiden Mempunyai keinginan agar kebijakan yang diambil Bahkan mendorong efisiensi dan efektivitas Penyelenggaraan proyek.
“Menurut saya itu enggak boleh (biaya investasi meningkat). Karena saya Tentu keinginan Presiden juga begitu, supaya investasi Enggak meningkat, dan pekerjaan Pandai lebih efisien,” tegas dia.
(Ilustrasi. Foto: Istimewa)
Jaga daya saing industri
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya agar regulasi mengenai TKDN mesti dibuat Elastis dan realistis guna menjaga daya saing industri Tanah Air di pasar Mendunia.
“Kita harus realistis, TKDN dipaksakan, ini akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju, TKDN Elastis saja, mungkin diganti dengan Insentif,” ucap Prabowo.
Prabowo menjelaskan, TKDN bukan hanya soal regulasi semata, tetapi juga menyangkut aspek lebih luas menyangkut daya saing Mendunia dan kemudahan bisnis.