MENTERI Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (mendiksaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro membantah tuduhan arogan dan kesewenang-wenangan yang diarahkan kepadanya terkait aksi demo pegawai Kemendiktisaintek, Senin (20/1) di kantornya.
Menurut dia, demo itu terjadi karena adanya pihak-pihak yang Tak puas atas kebijakannya dalam mengganti sejumlah pegawai.
Hal ini disampaikannya seusai menghadiri pelantikan Rektor Institut Teknologi Bandung periode 2025-2030, di kampus ITB, Kota Bandung, Senin (20/1).
“Tak Eksis arogansi dan kesewenang-wenangan. Demo karena Eksis yang Tak senang dengan mutasi besar-besaran,” tegasnya.
Satryo menjelaskan, dirinya melakukan mutasi besar-besaran demi efisiensi anggaran seperti yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto. Terlebih, Kemendiktisaintek sangat terkait erat dengan tiga kementerian sekaligus, sehingga wajar Apabila dirinya melakukan mutasi pegawai secara besar-besaran.
“Apalagi kami inikan tiga kementerian sekaligus, jadi kami Ingin membenahi, karena harus Irit dengan anggaran,” tambahnya.
Karena itu, dia memastikan demo pegawai yang dilakukan Tak Eksis kaitannya dengan dengan sikap arogan bahkan kekerasan secara fisik.
“Eksis pihak-pihak yang Tak berkenan dimutasi. Jadi enggak Eksis terkait arogan dan penamparan,” tandasnya.
