Petugas berada di Posisi jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di dekat Aktau, Kazakhstan, 25 Desember 2024. (Anadolu Agency)
Baku: Pemerintah Azerbaijan secara terbuka menyinggung adanya Unsur senjata sebagai salah satu kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat penumpang di dekat kota Aktau di Kazakhstan beberapa waktu Lewat, yang telah menewaskan 38 orang.
“Penyelidikan akan mengklarifikasi jenis senjata apa yang digunakan Buat menyebabkan Pengaruh eksternal,” kata Menteri Transportasi Azerbaijan Rashad Nabiyev pada Jumat kemarin, menurut laporan kantor Siaran Azertag.
Nabiyev mengatakan bahwa puing pesawat dan pernyataan saksi menunjukkan bahwa pesawat itu telah dirusak dari luar di atas bandara tujuan awal di Grozny, ibu kota Republik Chechnya Rusia.
“Menurut (pernyataan) ini, Eksis Bunyi ledakan di luar dan kemudian pesawat itu ditabrak sesuatu,” kata dia, dilansir dari Miami Herald, Sabtu, 28 Desember 2024.
Pada Demi pesawat itu rusak pada Rabu pagi, pertahanan udara Rusia dilaporkan terlibat dalam pertempuran dengan pesawat nirawak (drone) Ukraina di Daerah tersebut. Nabiyev Bukan menyebutkan secara spesifik pihak mana, menurut intelijen pemerintah Azerbaijan, yang telah menembaki pesawat itu.
Beberapa media, mengutip sumber pemerintah Azerbaijan yang Bukan disebutkan namanya, sebelumnya telah melaporkan bahwa kecelakaan itu disebabkan rudal antipesawat Rusia.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, menyuarakan kecurigaan ini pada hari Jumat. “Kami telah Memperhatikan beberapa indikasi awal yang Niscaya mengarah pada kemungkinan bahwa jet ini ditembak Anjlok sistem pertahanan udara Rusia,” ucapnya.
Azerbaijan Airlines mengatakan hasil Penyelidikan awal menunjukkan bahwa insiden ini disebabkan “Pengaruh fisik dan teknis dari arah luar.”
Foto-foto bagian ekor pesawat menunjukkan kerusakan menyerupai lubang benturan pecahan peluru dari senjata antipesawat. Nabiyev juga mempertanyakan mengapa pesawat itu mencoba melakukan pendaratan darurat di Aktau, dengan mencatat bahwa pesawat itu terbang di atas bandara di Makhachkala, ibu kota Republik Dagestan Rusia, setelah terjadinya kerusakan.
Penyelidik harus mengklarifikasi apakah pendaratan darurat telah diizinkan atau ditolak di Makhachkala, katanya, serta mengapa posisi satelit pesawat itu terganggu.
Berkualitas Kremlin maupun otoritas penerbangan Rusia Rosaviatsiya Bukan mengomentari apakah rudal antipesawat dapat menghantam pesawat tersebut, yang membawa 67 orang dalam perjalanan dari Baku ke Grozny.
Kepala Rosaviatsiya, Dmitry Yadrov, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa pesawat dari maskapai Azerbaijan Airlines itu Bukan dapat mendarat di Grozny karena Dalih keselamatan.
“Situasi hari itu dan selama jam-jam tersebut di area bandara Grozny sangat rumit,” kata Yadrov.
“Pesawat tanpa awak tempur Ukraina melakukan serangan teroris terhadap infrastruktur sipil di Daerah Grozny dan Vladikavkaz pada Demi itu,” sambungnya.
Baca juga: Dari Tabrakan Burung Hingga Tembakan Rusia, Ini Kronologi dan Dugaan Jatuhnya Pesawat Azerbaijan