Menteri Abdul Muti Punya Cita-Cita Aneh Waktu Kecil, Ini Kata Dia

Menteri Abdul Mu'ti Punya Cita-Cita Aneh Waktu Kecil, Ini Kata Dia
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti(MI/ABDUL KOHAR)

MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan cita-citanya Demi kecil. Cita-cita itu terkesan aneh, Tetapi Rupanya Mempunyai Arti yang dalam.

Mu’ti menceritakan hal itu dalam acara Silaturahim dengan 35 Pemimpin Redaksi dan perwakilan media massa yang hadir di salah satu restoran di Jakarta, Selasa (5/11/2024). Dalam silaturahim yang berlangsung hangat dan penuh canda tersebut Mu’ti mengatakan, cita-cita masa kecilnya itu terungkap ketika ia menjawab pertanyaan seorang siswa Demi kunjungan kerjanya di Palembang, Sumatra Selatan, beberapa waktu Lampau.

“Waktu itu Terdapat siswa yang bertanya, apa cita-cita saya waktu kecil? Saya jawab cita-cita saya itu Ingin jadi genting kaca,” kata Mu’ti.

Cek Artikel:  3000 Peserta Hadiri Festival Kekayaan Intelektual Bali

Cita-cita itu berbeda dengan cita-cita yang lazim disampaikan anak-anak seusia Mu’ti kala itu. Tetapi Mu’ti pun menjelaskan Arti di balik cita-cita ‘aneh’-nya itu.

“Jadi kenapa saya Ingin jadi genting kaca. Itu karena waktu itu di kampung saya belum Terdapat listrik. Maka, di atap rumah kami itu Terdapat dua buah genting kaca yang dipasang di antara genting lainnya. Tujuannya biar Terdapat Terang dari Surya atau bulan masuk. Jadi genting kaca itu setiap hari menjadi jalan bagi masuknya sinar Surya yang Dapat menerangi seisi rumah. Jadi saya menjawab, ‘Pak Menteri mau jadi orang bermanfaat, menerangi semuanya seperti genting kaca itu’,” tutur Pria Natalis Sakral, Jawa Tengah, ini.

Cek Artikel:  Bingungkatan Deforestasi Mendunia di Pahamn 2023 Tantangan Terhadap Komitmen Perlindungan Hutan

Sebelumnya, menteri Natalis 2 September 1968 ini melakukan kunjungan kerja ke sejumlah sekolah di Palembang, Sumatra Selatan. Di antaranya ke TK Angkasa Sri Mulyono Herlambang, SD Negeri 59 Kota Palembang, dan SMK Muhammadiyah 3 Palembang.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Buat meningkatkan layanan pendidikan Buat Seluruh lapisan masyarakat dan mendukung program wajib belajar 13 tahun.

Mu’ti menjelaskan, Palembang dipilih sebagai Posisi pertama kunjungan kerja karena kekayaan sejarahnya. “Sumatra Selatan, khususnya Palembang, adalah salah satu pusat peradaban dunia. Kejayaan indonesia dimulai dari Kerajaan Sriwijaya. Daerah ini menjadi pusat interaksi dan pengembangan budaya Indonesia yang berperan membentuk jati diri bangsa kita,” kata Mu’ti.

Cek Artikel:  Kenali Bahaya Sering Konsumsi Makanan Ultraproses

Dengan kunjungan ini, Mu’ti berharap upaya Kemendikdasmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dapat semakin optimal. Kemendikdasmen berkomitmen Buat mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia melalui program-program inovatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak, agar pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh anak di Indonesia, menuju tercapainya Generasi Emas 2045. (X-10)

Mungkin Anda Menyukai