Mental yang Sehat Krusial untuk Mendukung Fisik yang Kuat

Mental yang Sehat Penting untuk Mendukung Fisik yang Kuat
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG A Kasandra Putranto menekankan pentingnya kesehatan mental para generasi penerus bangsa dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Menurut riset, kesehatan mental lebih penting daripada kesehatan fisik. Penelitian efek kimiawi pikiran pada tubuh, bahwa kesehatan mental adalah pendorong kesehatan fisik,” kata Kasandra, dikutip Sabtu (12/10).

Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia (UI) itu menyampaikan, mempersiapkan generasi Indonesia Emas yang sehat mental memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan banyak pemangku kepentingan termasuk orang tua, pendidik, pembuat kebijakan, serta masyarakat luas.

Baca juga : Catat, Ini Dia 7 Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Gangguan Mental

Eksispun beberapa strategi untuk mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan dalam menyongsong Indonesia Emas di antaranya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai-nilai seperti empati, kesadaran diri, dan pengaturan diri pada anak sejak usia dini.

Cek Artikel:  BRIN Dorong Riset dan Hasil karya untuk Penanganan Mpox di Indonesia

Menurut dia, hal itu dapat dicapai melalui program pendidikan karakter di sekolah dan di rumah.

Kemudian, literasi kesehatan mental bagi anak-anak, orang tua, dan pendidik untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental melalui lokakarya, program pelatihan, dan kampanye kesadaran.

Baca juga : Hari Kesehatan Mental Sedunia, Berikut 8 Jenis Gangguan yang Harus Engkau Ketahui

Perlunya lingkungan yang mendukung terciptanya komunikasi terbuka, empati, dan pengertian sehingga meningkatkan hubungan positif antara anak, orangtua, dan pendidik.

Selanjutnya, akses ke layanan kesehatan mental termasuk konseling, terapi, dan perawatan psikiatris.

“Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan ketersediaan tenaga profesional kesehatan mental, mengurangi stigma seputar masalah kesehatan mental, dan mempromosikan layanan kesehatan mental yang terjangkau,” ujarnya.

Cek Artikel:  Festival Serasi Budaya Nusantara di IKN Formal Ditutup

Baca juga : Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober, Apakah Itu dan Bagaimana Sejarahnya?

Lebih lanjut, Kasandra mendorong adanya mekanisme penanganan yang sehat seperti olahraga, perhatian, dan ekspresi kreatif untuk mengelola stres dan emosi.

Ia mengatakan, pada orangtua, pendidik, dan pemimpin masyarakat juga diharapkan agar menunjukkan kebiasaan kesehatan mental yang baik dengan mempromosikan nilai-nilai positif sehingga dapat dijadikan panutan.

Tak hanya itu, perlu adanya keterlibatan masyarakat dalam mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan melalui acara, kampanye, dan inisiatif yang meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan.

Baca juga : Dr. NoRiYu, Gencarkan Upaya Pencegahan Bunuh Diri

Dari sisi pemerintah, diharapkan adanya kebijakan dan peraturan yang mendukung seperti menyediakan hari kesehatan mental, mengurangi tekanan akademis, dan mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja.

Cek Artikel:  Susu Pertumbuhan Dapat Atasi Malnutrisi

“Memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk menyediakan layanan kesehatan mental yang mudah diakses dan terjangkau, seperti konseling
daring dan aplikasi kesehatan mental,” katanya.

Kasandra menegaskan pentingnya menjaga kesehatan mental untuk menghindari penyakit.

Ia mengungkapkan, depresi dapat meningkatkan risiko berbagai jenis masalah kesehatan fisik khususnya kondisi jangka panjang seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Sebaliknya, memiliki penyakit kronis yang berasal dari kebiasaan kesehatan yang buruk juga dapat menyebabkan depresi.

Oleh karena itu, pikiran adalah penghubung mental yang perlu dijaga untuk membuat pilihan yang memungkinkan bertahan hidup dan berkembang.

“Apabila pikiran kita menyenangkan, tubuh kita akan mengeluarkan zat kimia seperti oksitosin , serotonin, dan dopamin yang menciptakan rasa
rileks dan sejahtera,” pungkasnya. (Ant/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai