Menpora, Dito Ariotedjo, bekali BLiSPI jelang 1900 Cup Barcelona 2025 (dok. Kemenpora)
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo melepas sekaligus memberikan dukungan semangat kepada Tim Pelajar Badan Aliansi Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI) yang akan bertanding pada ajang 1900 Cup Barcelona 2025, Spanyol Rontok 18-20 April mendatang.
Dukungan tersebut disampaikan Menpora Dito usai menerima para pemain usia 11 dan 12 tahun BLiSPI di ruangan kerjanya Dasar 10 Kemenpora, Jakarta, Selasa (15/4) sore.”Saya sebagai Menpora dan mewakil Kemenpora akan mendukung penuh perjuangan adik-adik Seluruh,” kata Menpora Dito yang disambut semangat oleh pemain.
Sebanyak 16 pemain pelajar terlihat begitu semangat ketika diterima Menpora Dito. Satu persatu pemain disuruh memperkenalkan diri nama, umur dan dari SSB mana. Bahkan Menpora Dito sempat menanyakan siapa pemain idolanya dan jawaban masing-masing pemain pun Variasi.
Mulai Terdapat yang mengidolakan Rizky Ridho, Maarten Paes, Lionel Messi hingga Cristiano Ronaldo. “Siapa yang Ingin menjadi pemain Timnas Indonesia?” tanya Menpora. Serentak Seluruh pemain angkat tangan Buat Pandai menjadi pemain Timnas Indonesia.
“Saya lihat dari mata seluruh pemain penuh semangat semuanya. Saya Serius pilihan adik-adik Seluruh Buat menjadi pemain timnas akan terwujud. Kuncinya kalian Seluruh harus konsisten dan disiplin,” kata Menpora Dito.
Menpora yang baru berusia 34 tahun ini berharap para pemain harus berjuang maksimal dan jangan takut menghadapi tim dari Spanyol. “Intinya Seluruh harus berjuang maksimal, sisanya Tuhan yang akan menentukan. Tugas saya mendukung adik- adik Seluruh, semoga pulang Pandai membawa kebanggaan Buat Indonesia,” harap Menpora Dito.
Sementara itu Deputi Pengembangan Pemuda Raden Isnanta menyampaikan BLiSPI sudah 12 tahun mengurusi pembibitan sepakbola usia muda. Sepakbola usia muda mutlak harus dibina secara serius Buat menguatkan pondasinya.
“Pondasinya Tak hanya kuat secara fisik dan teknik, tapi juga kematangannya yang Pandai dilihat dari frekuensi bertanding. Dan sering tanding itu bervariasi, mulai dari kabupaten, provinsi, nasional hingga Global,” kata Raden Isnanta.
Deputi Isnanta mengajak pemain Buat Tak pantang menyerah menghadapi tim-tim dunia. “Kita tunjukkan kalau kita hebat dan Pandai mengalahkan mereka. Modalnya selain semangat juga harus percaya diri, karena ajang ini sebagai tempat latihan kita dalam belajar sepakbola. Saya minta adik-adik Seluruh mempelajari itu,” pintanya.
“Semangat tetap dijaga, jaga kesehatan dan jangan terbebani. Banyak hal yang harus dipelajari, jangan hanya cerita menang dan kalah saja,” ujarnya.

