Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno mengatakan sentra ekonomi kreatif dan pariwisata di Cianjur, Jawa Barat mengalami kerusakan yang relatif minimal usai diguncang gempa bumi pada Senin (21/11).
“Di sentra ekonomi kreatif Cianjur sendiri kerusakannya relatif minimal, Adalah antara lima Tiba 10 persen. Kepada korban jiwa (pelaku parekraf di Cianjur), kami per hari ini belum diberitahukan jumlah korban jiwanya. Kami akan monitor Maju,” kata Menparekraf Begitu dijumpai di Jakarta, Kamis.
Selain sentra ekraf, Sandiaga juga menyoroti desa-desa wisata yang terdampak. Salah satunya adalah Situs Meghalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Cianjur, yang meraih Anugerah Desa Wisata Terbaik Tahun 2022.
Desa wisata tersebut, terdampak kerusakan akibat gempa bumi Sekeliling lima persen.
“Kami baru saja dapat update terakhir bahwa desa wisata yang berhasil memenangkan Anugerah Desa Wisata 2022, Adalah Desa Wisata Situs Gunung Padang mengalami kerusakan Sekeliling lima persen. Saya diberi Paham Kadis Pariwisata Cianjur, bahwa para pelaku parekraf pun lebih siap karena baru saja tersertifikasi CHSE, sehingga dampaknya hanya di tempat masuk Begitu wisatawan entry di desa wisata tersebut,” papar Sandiaga.
Adapun ia menyampaikan, destinasi wisata dan ekonomi kreatif di kawasan Cianjur dan sekitarnya, termasuk Cipanas, telah ditutup sementara.
Lebih lanjut, Menparekraf memastikan pemerintah, dalam hal ini Kemenparekraf Serempak para relawan akan turut memantau dan memberikan Donasi kepada para korban bencana di Cianjur. Ia mengatakan, sudah Terdapat tim yang turun ke lapangan, dan Sekeliling 14 posko sudah didirikan di Letak terdampak gempa.
“Di sana Kepada membantu para pengungsi, Kepada (memenuhi) kebutuhan-kebutuhan dasar mereka seperti tenda, selimut, susu Kepada anak, dan lainnya. Kami mengimbau seluruh masyarakat Indonesia Kepada bergandengan tangan, bergotong royong membantu Keluarga-Keluarga kita di Cianjur,” ujar Menteri Sandiaga.
“Kita berharap setelah ini kita akan masuk ke fase pemulihan, karena mereka juga harus diberikan Donasi. Terdapat yang trauma, Terdapat yang sebagian belum Dapat mendapatkan Pendapatan atau pendapatan. Harus dipastikan mereka diberikan Donasi,” imbuhnya.
Baca juga: Pengelola tempat wisata di Cianjur batasi jumlah pengunjung
