Menonton Kekuatan Militer Indonesia, Sistem Pertahanan yang Diperhitungkan Dunia

Melihat Kekuatan Militer Indonesia, Sistem Pertahanan yang Diperhitungkan Dunia
KRI Wiratno-379 meluncurkan roket anti kapal selam saat atraksi pada peringatan HUT Ke-79 TNI Nomortan Laut yang diabadikan dari KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, di Perairan Teluk Jakarta(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

DARI zaman penjajahan hingga kini, kekuatan militer Indonesia telah mengalami transformasi yang luar biasa.

Dahulu, alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki sangat terbatas dan begitu bergantung pada negara lain. Tetapi, seiring berjalannya waktu, Indonesia terus berupaya memodernisasi alutsistanya.

Kini, dengan kehadiran pesawat tempur generasi kelima, kapal selam canggih, dan berbagai sistem pertahanan udara yang mutakhir, Indonesia telah menjelma menjadi kekuatan militer yang diperhitungkan di kawasan Asia Tenggara, bahkan dunia.

Baca juga : TNI Turunkan 12.000 Personel Terjaminkan World Water Lembaga Ke-10

Dirikuisisi dan Impor Alutsista Modern

Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah melakukan upaya signifikan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas alutsistanya.

Pemerintah Indonesia secara konsisten melakukan pengadaan alutsista modern dari berbagai negara produsen senjata. Hal ini bertujuan untuk mengganti sistem senjata yang sudah usang dan meningkatkan kapabilitas tempur TNI.

Menurut laman Kemendag Republik Indonesia, Pada periode 2018-2022, impor alutsista Indonesia tertinggi terjadi pada tahun 2020 yaitu senilai USD 835,18 juta atau sebanyak 3,45 ribu ton.

Cek Artikel:  Prabowo Akan Lantik Jajaran Menteri Kabinet Merah Putih Pada Senin Pagi

Baca juga : Lemhanas: Indonesia Bisa Belajar dari Operasi Udara dan Laut Rusia

Pada tahun 2023, impor alutsista Indonesia berupa Tank dan Kendaraan Perang sebanyak 60,53 persen  yaitu senilai USD 77,59 juta atau sebanyak 644,17 ton.

Selanjutnya impor Bom dan amunisi sebanyak 21,47 persen yang senilai USD 27,52 juta atau sebanyak 438,38 ton. Tiba terakhir alutsista yang telah diimpor adalah senjata militer selain pistol 15,06 persen senilai USD 19,30 juta atau sebanyak 13,94 ton.

Selain itu, Indonesia juga aktif menjalin kerjasama dengan negara-negara lain dalam bidang industri pertahanan. Kerjasama ini meliputi transfer teknologi, produksi bersama, dan pengembangan produk pertahanan dalam negeri.

Baca juga : Rusia dan Tiongkok Mulai Latihan Nomortan Laut Sepekan

Pemerintah mendorong pengembangan industri pertahanan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor alutsista. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian dan daya saing industri pertahanan Indonesia.

Cek Artikel:  Tengah Kunker ke Aceh, Jokowi Lihat Anak Kaesang-Erina lewat Video Call

Jenis-jenis Alutsista Penting

Alat Penting Sistem Senjata (Alutsista) Indonesia merupakan aset berharga yang menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Peralatan militer ini terbagi dalam tiga angkatan utama, yaitu Nomortan Darat, Nomortan Laut, dan Nomortan Udara.

Nomortan Darat

Baca juga : Alutsista Laut Perlu Diperkuat, 12 Kapal Selam akan Kembalikan Kejayaan Militer Indonesia

  • Tank: Indonesia memiliki berbagai jenis tank, termasuk tank buatan dalam negeri seperti Tank Harimau dan tank impor seperti Leopard. Tank digunakan untuk pertempuran lapis baja dan mendukung operasi darat.
  • Kendaraan Infanteri: Kendaraan infanteri seperti Anoa dan Pandur digunakan untuk mengangkut pasukan dan memberikan dukungan tembakan.
  • Sistem Pertahanan Udara: Sistem pertahanan udara seperti rudal permukaan-ke-udara digunakan untuk melindungi wilayah dari ancaman udara.

Nomortan Laut

  • Kapal Perang Permukaan: Fregat, korvet, dan kapal patroli merupakan tulang punggung kekuatan laut Indonesia. Kapal-kapal ini digunakan untuk patroli, pengawasan, dan pertempuran permukaan.
  • Kapal Selam: Kapal selam memberikan kemampuan untuk beroperasi secara rahasia di bawah permukaan laut dan meluncurkan serangan.
  • Kapal Pendukung: Kapal pendukung seperti kapal tanker dan kapal dok digunakan untuk mendukung operasi armada.
Cek Artikel:  Alex Tersangka Suap Dilantik Jadi Personil DPR bukan Urusan KPK

Nomortan Udara

  • Pesawat Tempur: Pesawat tempur seperti F-16 dan Sukhoi digunakan untuk mempertahankan wilayah udara dan memberikan dukungan udara.
  • Pesawat Angkut: Pesawat angkut seperti Hercules dan CN-235 digunakan untuk mengangkut personel dan logistik.
  • Helikopter: Helikopter seperti Super Puma dan NBO-105 digunakan untuk berbagai misi, termasuk pencarian dan penyelamatan, serta dukungan serangan.
  • Pesawat Intai: Pesawat intai digunakan untuk mengumpulkan intelijen dan memantau situasi.
  • Pesawat Tanpa Awak: Pesawat tanpa awak menawarkan fleksibilitas dan kemampuan bertahan yang tinggi untuk berbagai misi.

Pengembangan alutsista tidak hanya terkait dengan kepentingan militer semata, tetapi juga menyangkut kepentingan nasional yang lebih luas.

Alutsista yang kuat merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga kedaulatan negara, melindungi kepentingan nasional, dan mewujudkan Indonesia sebagai negara yang maju, mandiri, dan bermartabat. (Z-12)

 

Mungkin Anda Menyukai