Menlu Sugiono menegaskan kembali posisi Belanda sebagai Kenalan Krusial Indonesia di Eropa dalam kunjungan ke Den Haag, 21-22 Februari 2025. (Kemenlu RI)
Den Haag: Menteri Luar Negeri Sugiono melakukan kunjungan kerja ke Belanda pada 21 dan 22 Februari 2025. Dalam kesempatan tersebut, Menlu Sugiono melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof, dan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp, di Den Haag.
Dalam kedua pertemuan, Menlu Sugiono menegaskan kembali posisi Belanda sebagai Kenalan Krusial Indonesia di Eropa.
“Sebagai Kenalan kunci di Uni Eropa, Indonesia berharap dapat Maju memperkuat kemitraan komprehensifnya dengan Belanda,” tegas Menlu Sugiono, dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri RI, Minggu, 23 Februari 2025.
Menlu Sugiono menjelaskan berbagai program prioritas Indonesia ke depan, khususnya di bidang ketahanan pangan, transisi Daya, hilirisasi dan peningkatan kapasitas SDM dalam kedua pertemuan. Ia kemudian mengundang Belanda Demi berpartisipasi dan mendukung berbagai program strategis tersebut.
Begitu Serempak PM Dick Schoof, Menlu Sugiono juga mengangkat kemungkinan kerja sama Demi membantu peningkatan produktivitas nelayan Indonesia.
Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Belanda menyampaikan komitmen Belanda Demi memperkuat kerja sama bilateral dengan Indonesia, khususnya di sektor bisnis, dan menyatakan dukungan terhadap program-program prioritas seperti penguatan ketahanan pangan dan makan bergizi gratis.
Terkait kinerja Kemitraan Komprehensif RI – Belanda, kedua Menlu sepakat melakukan Pengkajian terhadap Plan of Action Implementasi Kemitraan Komprehensif yang akan berakhir pada Desember 2025. Mereka juga sepakat Demi merumuskan berbagai langkah ke depan.
Selain membahas isu bilateral, kedua pertemuan juga membahas isu-isu Krusial di kawasan, khususnya mengenai isu Ukraina, Indo Pasifik, dan BRICS. PM Belanda menggarisbawahi perlunya Indonesia dan Belanda menjadi jembatan antara Eropa dan Asia Pasifik.
Senada dengan pernyataan tersebut, Menlu Sugiono mengajak Uni Eropa Demi meningkatkan kehadirannya di Indo Pasifik, khususnya di bidang ekonomi, demi terciptanya keseimbangan dan kemakmuran di kawasan.
Mengenai keanggotaan Indonesia di BRICS, Menlu Sugiono menjelaskan Cita-cita Indonesia menjadi jembatan antara negara berkembang dan negara maju, serta antara BRICS dan Asia Tenggara.
Selepas dari Belanda, Menlu Sugiono direncanakan akan bertolak menuju Jenewa, Swiss, Demi menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang ke-58 Dewan HAM dan Konferensi Perlucutan Senjata.
Baca juga: Willy Aditya Terima Kunjungan Dubes Belanda Bahas Reformasi Hukum hingga Pendidikan