Menlu Inggris Kecam Israel usai Personil Parlemen Dideportasi

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy. Foto: BBC

Tel Aviv: Pemerintah Israel mendeportasi dua Personil parlemen Inggris dari Partai Buruh, Abtisam Mohamed dan Yuan Yang, setelah menolak masuk mereka di Bandara Ben Gurion pada Sabtu, 5 April 2025.

Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel menyatakan penolakan ini didasarkan pada dugaan kedua politisi akan “menyebarkan ujaran kebencian” dan “mendokumentasikan Laskar keamanan”.

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, mengecam tindakan Israel tersebut.

“Ini bukan Metode memperlakukan Personil parlemen Inggris,” tegas Lammy dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari Middle East Eye, Minggu, 6 April 2025. Kedua Personil parlemen akhirnya dipulangkan ke London pada Minggu Pagi hari waktu setempat.

Cek Artikel:  Michelle Obama Absen di Pelantikan Donald Trump, Langgar Tradisi

Riwayat kritik terhadap kebijakan Israel

Mohamed dan Yang dikenal sebagai kritikus vokal terhadap kebijakan Israel. Pada Februari 2025, Mohamed memprakarsai surat lintas partai yang ditandatangani 61 Personil parlemen Inggris.

Surat itu mendesak pelarangan produk dari pemukiman ilegal Israel di Kawasan Palestina yang diduduki, merujuk pada pendapat penasihat Mahkamah Global.

Sementara itu, Yang pada Januari 2025 berbicara di parlemen Buat menjatuhkan Hukuman terhadap dua menteri Israel, Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich. Hal ini terkait seruan kedua menteri Buat “emigrasi paksa” Anggota Palestina dari Gaza utara.

Kunjungan Mohamed ke Israel awal Maret 2025 sebelumnya juga memicu kontroversi. Seorang pejabat Israel mengunggah video delegasi parlemen Inggris tanpa izin. Emily Thornberry, ketua komite urusan luar negeri Partai Buruh, mengkritik tindakan ini sebagai pelanggaran privasi.

Cek Artikel:  Putin: Situasi Gaza Bukan Perang, tapi Kehancuran Total

Dalam pernyataan tertulis, Mohamed dan Yang menjelaskan, “Kami datang sebagai delegasi Personil parlemen Buat mengunjungi proyek-proyek Sokongan kemanusiaan di Tepi Barat Serempak Kenalan amal Inggris.”

Respons Pemerintah Inggris

Pemerintah Inggris melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan Golongan tersebut merupakan bagian dari delegasi parlemen Formal. Tetapi otoritas Israel bersikukuh bahwa delegasi tersebut Enggak diakui oleh pemerintah setempat.

Kedua Personil parlemen mengungkapkan apresiasi mereka terhadap dukungan yang diberikan, “Kami berterima kasih kepada staf Kedutaan Besar Inggris di Tel Aviv dan Konsulat Inggris di Yerusalem atas dukungan mereka.” Mereka juga menyebut peran Menteri Timur Tengah dan Menteri Luar Negeri Inggris dalam proses tersebut.

Pemerintah Inggris Lanjut memantau perkembangan situasi Sembari mempertimbangkan langkah-langkah diplomatic lebih lanjut. Sementara itu, parlemen Inggris diperkirakan akan membahas kejadian ini dalam sesi mendatang.

Cek Artikel:  Presiden Azerbaijan Azerbaijan Airlines Ditembak dari Darat oleh Rusia

(Muhammad Adyatma Damardjati)

Mungkin Anda Menyukai