Menkominfo Harap Wacana Running Text Azan Magrib tidak Jadi Polemik

Menkominfo Harap Wacana Running Text Azan Magrib tidak Jadi Polemik
Paus Fransiskus (tengah) turun dari pesawat setibanya dari Vatikan di Bandara Dunia Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2024).(Antara)

MENTERI Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Loyaldi merespons soal adanya imbauan azan Magrib yang diganti running text di TV saat Paus Fransiskus pimpin Misa.

Budi Arie mengaku Kominfo sifatnya menindaklanjuti surat dari Direktorat Jenderal Bimbingan Islam dan Bimbingan Katolik Kementerian Keyakinan.

“Jadi mereka yang bersurat ke kami. Sifatnya kami hanya menindaklanjuti, dan itu bentuknya imbauan,” tutur Budi di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Baca juga : Soal Azan di Televisi, MUI: Itu Azan Elektronik

Ia menuturkan Kementerian Keyakinan (Kemenag) mengimbau agar penyiaran azan Magrib dilakukan dengan cara running text atau teks berjalan yang muncul di layar televisi saat Paus Fransiskus pimpin Misa.

Cek Artikel:  Dekan FK Undip Sayai Dokter Prathita Aryani Pernah Lakukan Perundungan

“Karena kata yang kita tulis adalah dapat. Jadi bukan harus, gitu. Saya pikir, mudah-mudahan penjelasan ini tidak menimbulkan polemik berkepanjangan,” tandasnya.

Merespons itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, menyebut imbauan yang disampaikan oleh Kemenag seharusnya tidak harus ditanggapi sebagai bagian upaya untuk menghormati keberadaan Misa Akbar tersebut.

Baca juga : MUI Tak Persoalkan Azan TV Diganti Running Teks saat Misa Paus Fransiskus

“Soal azan saya kira tetap harus langsung di masjid-masjid, ini soal apakah ini ditayangkan seperti biasa di TV, saya kira jika ada keinginan seperti itu tidak perlu diperdebatkan,” tutur Ace di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Cek Artikel:  Kemenag Buka Beasiswa Non-Degree bagi Santri

Menurut dia, Indonesia harus bisa menunjukkan bahwa bangsa ini dapat menghormati terhadap pelaksanaan dari Misa Akbar. “Penyelenggaraan dari Misa Akbar tersebut yang memang waktunya berbarengan dengan kumandang azan yang biasa ditayangkan di TV,” tambahnya.

Maka, Ace menuturkan adanya running text saat waktu azan di TV tidak akan mengurangi pengetahuan masyarakat tentang waktu salat.

“Jadi saya kira imbauan Menkominfo untuk pelaksanaan Misa Akbar itu harus kita pahami untuk menjaga toleransi,” tandasnya. (Ykb/P-3)

Mungkin Anda Menyukai