Menkeu Israel Mau Negara Yahudi Cakup Palestina hingga Saudi

Menkeu Israel Ingin Negara Yahudi Cakup Palestina hingga Saudi
Bezalel Smotrich dan Benjamin Netanyahu.(Al Jazeera)

MENTERI Keuangan (Menkeu) sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, menganjurkan pembentukan negara Yahudi yang akan mencakup semua wilayah Palestina dan wilayah Arab tetangga, termasuk ibu kota Suriah, Damaskus. Smotrich, dalam wawancara untuk film dokumenter Arte berjudul Israel: Extremists in Power, mengatakan bahwa ia berharap untuk memperluas perbatasan Israel hingga ke tanah Arab, menurut kitab suci Yahudi.

“Telah tertulis bahwa masa depan Jerusalem ialah diperluas ke Damaskus,” katanya seperti dikutip The New Arab, Kamis (10/10). Negara Yahudi ini, katanya, harus meluas ke Yordania, Libanon, Mesir, Suriah, Irak, dan Arab Saudi, yang menyoroti visi lama banyak nasionalis ultra dan religius Israel untuk perluasan wilayah yang signifikan di seluruh Timur Tengah.

Cek Artikel:  CEO Telegram Pavel Durov Dibebaskan dan Tinggalkan Pengadilan di Paris

Aneksasi dan perolehan wilayah melalui penaklukan militer dilarang berdasarkan hukum internasional sebagaimana diuraikan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berkaster terbaru itu meneliti pandangan dan kebijakan potensial anggota pemerintahan paling sayap kanan dalam sejarah Israel dengan fokus pada Smotrich dan sesama menteri sayap kanan Itamar Ben-Gvir sebagai latar belakang perang di Jalur Gaza.

Baca juga : Hizbullah Tunjuk Komandan Baru Pengganti Aqil yang Dibunuh Israel

Berkaster ini juga menyoroti cara Smotrich dan Ben-Gvir memperoleh pengaruh politik yang cukup besar. Ini semakin memperdalam perpecahan dalam masyarakat Israel dan memperburuk keadaan rakyat Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengandalkan dukungan dari tokoh-tokoh sayap kanan, terutama setelah pengunduran diri mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz dari kabinet perang darurat.

Cek Artikel:  Yunani Iming-imingi Investor Rintisan dengan Visa Emas

Gantz mengundurkan diri di tengah ketidaksepakatan mengenai strategi dalam perang Gaza dan cara menangani masalah tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas.

Serangan Israel selama setahun di wilayah Palestina yang hancur menyebabkan tewasnya sedikitnya 42.010 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Israel juga telah mengintensifkan serangan udara di Libanon sejak 23 September. Ini menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi dan menewaskan lebih dari 1.200 warga Libanon. (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai