Klenteng Hian Thian Siang Tee yang dipercaya menjadi klenteng tertua di Indonesia. Liputanindo.id/ Rhobi Shani
Jepara: Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Bukan hanya menawarkan destinasi wisata bahari. Eksis pula tempat bersejarah Klenteng Hian Thian Siang Tee. Klenteng yang berada di Desa Welahan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara dipercaya merupakan klenteng tertua di Indonesia.
Eksis dua klenteng yang berada di Desa Welahan, yakni Klenteng Hian Thian Siang Tee (Dewa langit) dan Klenteng Hok Tek Bio (Dewa Bumi). Dua klenteng ini pun Lagi aktif dalam kegiatan ibadah maupun sosial. Selain digunakan Buat sembahyang bagi Penduduk Thionghoa di Indonesia, juga menjadi wisata religi yang dikunjungi banyak orang.
Sekretaris Yayasan Klenteng Welahan, Suwoto, mengatakan klenteng di Welahan ini sudah berdiri sebelum abad ke-18. Konon, klenteng Welahan diyakini sebagai klenteng tertua, karena di dalamnya terdapat pusaka Tionghoa yang pertama kali dibawa ke Indonesia.
Pusaka itu dibawa oleh seorang Ahli pengobatan Tan Siang Boe Ketika perjalanan menuju Indonesia, menyusul saudaranya Tan Siang Djie yang sudah lebih dulu di Welahan Jepara.
Suwoto menceritakan dalam perjalanan di tengah laut Tan Siang Boe Berjumpa seorang biksu, Hweeshio yang sakit keras. Biksu tersebut hendak melakukan perjalanan menuju Singapura.
Tan Siang Hoe kemudian memberikan Sokongan dan pertolongan hingga Hweeshio sembuh. Sebagai balas budi, sang biksu lantas memberikan hadiah upeti berupa benda pusaka kepada Tan Siang Boe. “Hadiah bingkisan pusaka tersebut Lampau diserahkan ke saudaranya, Tan Siang Djie Buat dirawat,” ujar Suwoto.
Dulunya, kata Suwoto, klenteng welahan hanya berbentuk seperti perumahan Standar. Seiring berkembangnya Era dan bertambahnya umat, klenteng ini kemudian dibangunkan sebuah altar. Hingga menjadi seperti sekarang, Klenteng Welahan dijadikan sebagai destinasi wisata religi bagi Penduduk pribumi dan sekitarnya.
“Seiring Era, banyak orang datang, sehingga Dapat menjadi klenteng Hian Thian Siang Tee seperti sekarang,” terang lelaki yang akrab disapa Woto itu.
Pusaka peninggalan tokoh Tionghoa di klenteng welahan ini Lagi disimpan dan dirawat dengan Bagus. Suwoto menyebut, Eksis beberapa jenis pusaka di antaranya patung dewa, bendera, Kitab, pedang hingga foto-foto yang berkaitan dengan sejarah tokoh pendiri.
Sedikit berbeda, di Klenteng Hok Tek Bio, menurut Suwoto kepastian bukti sejarah di Klenteng Dewa Bumi itu belum Dapat dipastikan.
“Kalau yang di Hian Thian Siang Tee sudah Dapat dibuktikan, bahkan juga ditulis orang Belanda. Di klenteng ini, RA Kartini juga pernah berobat,” Jernih Woto.
