Menjelajah destinasi wisata di Bali bagian utara

Jakarta (ANTARA) – Bagi sebagian orang, Bali di bagian utara mungkin belum begitu akrab di telinga. Tetapi, sejumlah Posisi wisata di Daerah ini Rupanya tak kalah menarik dibandingkan dengan Bali bagian selatan yang ramai dikunjungi wisatawan.

Bali bagian utara menyajikan Pemandangan yang Berbagai Ragam, mulai dari kesejukan dataran tinggi, keindahan pantai dengan sentuhan hangat sinar Mentari yang Mempunyai garis pantai mencapai 157 kilometer. Keduanya dapat dinikmati di Pulau Dewata bagian utara ini, salah satunya di Kabupaten Buleleng.

“Bali bagian utara ini sangat asri. Kebetulan topografi kita adalah negara gunung. Dimana pegunungan dan pantai itu sangat berdekatan dengan kemiringan yang tinggi. Mempunyai potensi luar Lazim, potensi bahari, hutan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Bali Gede Dody Sukma Aktiva Askara Ketika ditemui di Buleleng.

Jurnalis tengah menjajal olahraga golf di kawasan Handara Gate and resort, Buleleng, Bali, Jumat (10/8/2024). ANTARA/Sinta Ambar

Rekomendasi wisata

1. Handara Golf & Resort

Menawarkan suasana dataran tinggi yang Asri, cocok Buat pecinta olahraga golf yang Ingin menjajal suasana baru. Berlokasi di Singaraja, Buleleng, wisatawan yang berkunjung juga dapat bermalam serta menjajal Masakan khas nusantara serta hidangan khas Eropa dan negara barat (western food).

Ketika memasuki Posisi ini, tersedia spot atau titik Buat berfoto yang berlokasi di gapura Primer dengan arsitektur khas Bali. Kalau pengunjung tertarik berfoto, maka dapat membayar tiket masuk Rp30.000 Buat wisatawan domestik serta Rp50.000 Buat wisatawan asing dengan durasi foto selama tiga menit. Adapun Handara Gate atau yang kerap disebut gerbang surga ini dapat dikunjungi selama Terang Mentari Tetap Terdapat.

Cek Artikel:  8 rekomendasi destinasi wisata yang cocok Kepada lakukan slow travel

2. Desa Wisata Pemuteran

Desa Wisata Pemuteran menawarkan wisata bahari yang menakjubkan. Keindahan Dasar lautnya patut Buat dijelajahi. Pengunjung dapat pula melakukan snorkeling dan diving di kawasan konservasi terumbu karang yang dikembangkan oleh salah satu yayasan non-pemerintah.

Desa Wisata Pemuteran telah masuk dalam nominasi penghargaan Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2024, serta meraih penghargaan dari UNDP Equator Award karena berhasil melakukan konservasi terumbu karang dengan metode biorock yang melibatkan masyarakat nelayan setempat.

Lelah menikmati keindahan Dasar laut, pengunjung dapat Menyaksikan penangkaran penyu yang Tetap di kawasan Desa Pemuteran. Di dalamnya, terdapat bayi-bayi penyu atau tukik yang telah berhasil menetas di penangkaran ini.

Pengunjung dapat membeli tiket sebesar Rp40 ribu Buat wisatawan asing, Rp20 ribu Buat wisatawan domestik. Tiket tersebut dapat digunakan beberapa kali dalam satu pekan. Pada pukul 16.30 waktu setempat, pengunjung dapat berinteraksi dengan memberi makan penyu-penyu itu.

3. Pantai Lovina

Salah satu pantai yang telah dikenal wisatawan ini menawarkan pengalaman menarik Menyaksikan secara langsung lumba-lumba liar di habitat aslinya pada pagi hari.

Pengunjung dapat menyewa Bahtera Buat Menyaksikan mamalia air menunjukkan diri di tengah laut. Harga sewa Bahtera per orang terhitung Berbagai Ragam, mulai dari Rp125.000 per orang. Satu Bahtera dapat menampung Sekeliling 10 orang.

Buat mendapatkan penawaran menarik, pengunjung disarankan menginap di hotel yang Terdapat di Sekeliling pantai Lovina sehingga dapat menikmati harga paket menginap sekaligus aktivitas Menyaksikan lumba-lumba.

4. Gedong Kirtya

Berada d kawasan Singaraja, terdapat sebuah museum atau perpustakaan lontar tertua di Bali yang Mempunyai koleksi lontar-lontar Klasik. Menawarkan wisata edukasi dan sejarah, pengunjung dapat menjajal Langkah menulis di atas daun lontar serta menyimak isi tulisan lontar yang terdiri dari beberapa Pengelompokkan yang meliputi budaya, mantra-mantra, petuah hingga cerita rakyat.

Cek Artikel:  Rekomendasi spot wisata menarik di kawasan Kota Lamban Surabaya

Selain lontar, perpustakaan ini juga menyimpan Naskah-Naskah era kolonial Belanda yang tersusun apik dalam sebuah rak.

5. Rumah ibunda Sang Proklamator

Di sebuah kawasan perumahan di Bale Mulia, Paket Mulia, Buleleng, pengunjung dapat Menyaksikan saksi bisu kisah Asmara antara Raden Soekemi Sosrodiharjo (Bapak Soekarno) dan Nyoman Rai Srimben (ibunda Soekarno).

Di dalamnya terdapat sebuah bangunan yang merupakan rumah ibunda Sang Proklamator dengan pondasi bata merah Tetap kokoh. Tak jauh dari rumah Rai Srimben, terdapat Bale Gede yang dimanfaatkan keluarga Buat upacara Hindu.

6. Desa Les, Tejakula

Belum lengkap rasanya berkunjung ke daerah ini Kalau tak menjajal aneka kulinernya. Tetap di Bali bagian utara, tepatnya di Dapur Bali Moela, Desa Les, pengunjung dapat Menyaksikan atraksi berupa pembuatan arak lontar.

Kepulan asap dari dapur menandakan bahwa arak lontar di tempat ini Tetap dibuat secara tradisional. Tak hanya arak, buah tangan yang dapat dibeli adalah gula lontar yang Mempunyai tekstur kental seperti sirup karamel, garam tradisional serta madu hutan.

Meningkatkan kunjungan wisata

Bali bagian utara memang memikat hati. Tetapi demikian, akses jalur darat menuju Daerah ini Tetap terhitung memakan cukup waktu bila dilakukan dari Bali bagian selatan.

Sebagai solusinya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyiapkan paket wisata 3B yang meliputi Banyuwangi, Buleleng dan Bali bagian barat yang diharapkan Pandai menarik lebih banyak kunjungan wisata.

Cek Artikel:  5 Tips Traveling dengan Budget Terjangkau

Lewat jalur Banyuwangi menuju Bali diyakini lebih memangkas waktu dibandingkan bila perjalanan dimulai dari Bali bagian selatan. Selain itu, destinasi wisata yang ditawarkan di tiga Posisi ini tak kalah menarik dibandingkan dengan Bali bagian selatan.

“Ini konsepnya kawasan Pemuteran, Buleleng, Kawah Ijen, Bromo, Banyuwangi balik ke Pemuteran (Kabupaten Buleleng) dengan paket, yang menarik Sekeliling 24.000 wisatawan ke Bali bagian utara,” ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.

Paket tur wisata tersebut diproyeksikan dapat menarik lebih banyak kunjungan wisatawan dan Pandai terjadi perputaran ekonomi sebesar Rp2 miliar.

Paket tur ini juga diharapkan dapat mendistribusikan secara merata kunjungan wisata yang kini Tetap terpusat di Bali Selatan, sehingga Enggak terjadi kelebihan kunjungan wisata atau over tourism.

Terlebih, pada semester I 2024 kunjungan wisata di Bali baru menembus 2,9 juta dari Sasaran 6,4 juta tahun ini, sehingga strategi tur 3B dapat mendongkrak kunjungan wisata.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Bali Gede Suyasa mengungkapkan, penyebaran wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali belum mencapai 10 persen. Bahkan, pada semester I 2024 jumlah kunjungan wisman ke Buleleng baru mencapai 270.000 kunjungan dan 500.000 kunjungan wisnus.

Aksesibilitas yang menyebabkan perjalanan agak panjang, Tetap menjadi kendala. Pemerintah daerah kini Pusat perhatian pada perbaikan infrastruktur sehingga pariwisata di Buleleng diharapkan kian bergairah.

Mungkin Anda Menyukai