Menjaga Lingkungan dengan Kedepankan Proses Sirkulasi Ulang Plastik

Menjaga Lingkungan dengan Kedepankan Proses Daur Ulang Plastik
Ilustrasi(Antara)

Terlepas dari berbagai dampak buruk yang ditimbulkannya, plastik telah menjadi kebutuhan krusial bagi sebagian besar penduduk dunia. Pemanfaatan plastik dalam industri kemasan makanan dan minuman terus meningkat tajam.

Sebagaimana diketahui, limbah plastik merupakan jenis limbah anorganik yang membutuhkan waktu lama untuk terurai, sekitar 20 hingga 500 tahun. Apabila tidak terurai dengan baik, limbah ini akan menghasilkan bakteri kecil, mikroplastik, senyawa kimia, dan logam berat yang berbahaya, beracun, serta dapat mencemari tanah. Apabila berakhir di laut, limbah plastik juga dapat membahayakan ekosistem di sana.

Berdasarkan laporan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) total limbah nasional pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton. Dari jumlah itu, 11,6 juta ton atau 17% adalah limbah plastik.

Cek Artikel:  Jurus PT KSP Lelah Sasaran Pemasukan Rp460 Miliar Hingga Akhir Mengertin

Baca juga : Venteny Kolaborasi dengan Plastic Bank 

Kepada mengatasi persoalan tersebut, PT Kondusifdina Bumi Nusantara mengedepankan prinsip daur ulang dan telah menjalankan proyek Recycled PET Close Loops Value Chain. Proyek itu berfokus pada daur ulang limbah botol plastik menjadi botol yang aman digunakan untuk kemasan.

Kondusifdina menggunakan bahan baku yang bertanggung untuk memproduksi botol plastik PET daur ulang dengan kualitas terbaik. Kondusifdina juga bekerja sama dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersebar di Indonesia, yang berperan sebagai pusat pengumpulan, untuk mengumpulkan dan menyuplai limbah botol plastik.

Pada saat yang sama, Kondusifdina dibantu oleh organisasi nirlaba Yayasan Mahija Parahita Nusantara (Mahija) untuk memastikan pasokan bahan baku ke Kondusifdina serta mendukung komunitas setempat, utamanya para Pahlawan Sirkulasi Ulang.

Cek Artikel:  Produksi Cerutu Lelahl Berdayakan Petani dan Gandeng UMKM

Baca juga : Luncurkan Raine, Raisa Juga Ingin Bertanggung Jawab Secara Lingkungan

Kondusifdina menggunakan mesin berteknologi tinggi dalam proses produksinya, yang dirancang dan dibangun sesuai dengan standar internasional dan kepatuhan regulasi di Asia, Eropa, Amerika Perkumpulan, dan negara lainnya. 

Seluruh proses tersebut hanya memakan waktu rata-rata 12 jam. Dalam setahun terakhir, perusahaan telah memproduksi 25.000 ton resin rPET dari limbah botol. Langkah itu telah mengurangi 43.750 ton CO2. 

Kepada menjamin kualitas produk yang dihasilkan dan memenuhi kebutuhan pelanggan, Kondusifdina juga telah memperoleh beberapa sertifikasi lokal dan internasional.

Upaya Kondusifdina dalam mengelola limbah plastik dengan benar dan mengurangi pencemaran lingkungan telah mendapat penghargaan, dengan meraih Indonesia Technology Excellence Award 2024 dalam kategori ESG Tech – Layanan Lingkungan.
(Z-11)

Cek Artikel:  Harga Pangan Minggu Mayoritas Naik

Mungkin Anda Menyukai