TUJUAN Berkualitas, luhur, dan mulia harus dicapai dengan Langkah-Langkah yang Betul. Bukan boleh sebuah tujuan ditempuh dengan Langkah-Langkah yang menyimpang, apalagi Tiba melanggar hukum dan etika. Itu pula yang dijanjikan oleh Presiden Prabowo Subianto Ketika meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin (24/2).
Jaminan dari Kepala Negara itu melegakan karena sebelum peluncuran itu dilakukan, BPI Danantara disebut-sebut Bukan Dapat diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Publik tentu dibuat cemas dengan ketiadaan transparansi dan akuntabilitas yang Terang. Masyarakat khawatir akan potensi penyalahgunaan dalam pengelolaan aset negara yang teramat besar itu, yang mencapai US$900 miliar atau Sekeliling Rp14.670 triliun.
Dengan begitu besarnya aset Danantara, tentu Segala menginginkan pengelolaan yang sangat hati-hati, transparan, dan akuntabel. Mesti Terdapat sistem pengawasan yang ketat, mekanisme Pengkajian yang Terang, serta keterlibatan luas aparat hukum, Berkualitas kepolisian, kejaksaan, maupun KPK agar Biaya yang dikelola Betul-Betul digunakan Buat pembangunan. Keterlibatan aparat penegak hukum, juga BPK, harus dibuka selebar-lebarnya dan seluas-luasnya demi meminimalkan potensi penyimpangan yang merugikan negara.
Maka, Presiden Prabowo telah menangkap keresahan masyarakat tersebut. Ia kemudian menegaskan Danantara harus dikelola dengan transparan dan Dapat diaudit setiap Ketika. Penegasan Prabowo itu, selain melegakan, patut diapresiasi.
Terdapat angin segar bagi pengelolaan Danantara yang transparan dan akuntabel sehingga praktik yang mengarah ke berbagai penyalahgunaan Dapat dicegah sejak Awal. Komitmen Prabowo itu sekaligus melapangkan jalan Danantara yang sejak awal dipersiapkan sebagai instrumen pembangunan nasional dalam mengoptimalkan kekayaan Indonesia.
Hanya, publik Lagi harus diyakinkan bahwa Danantara memang akan dikelola secara transparan. Masyarakat Lagi dihantui dengan kasus megakorupsi Asuransi Jiwasraya yang menyisakan trauma dan kecurigaan terhadap pengelolaan Biaya yang besar. Terjadi manipulasi perdagangan saham supaya harganya naik sangat signifikan. Padahal, fundamen perusahaan Bukan berkinerja Berkualitas, merugi bahkan Bukan layak investasi.
Sebagian yang ragu-ragu juga membandingkan dengan kasus di lembaga sejenis, yakni sovereign wealth fund (SWF) di sejumlah tempat, yang tersandung masalah akibat fraud atau Bukan adanya akuntabilitas pengelolanya.
Pengalaman pahit seperti itu yang Membikin publik terkesan Bukan mudah percaya bahwa Danantara akan terhindar dari masalah. Masyarakat sudah terlalu kenyang dengan janji manis sehingga menjadi lebih berhati-hati dalam Menurunkan kepercayaan pada kegiatan yang berkaitan dengan keuangan dan investasi.
Situasi seperti itu tentu Bukan boleh dibiarkan berlarut-larut. Prabowo harus bekerja keras Buat menyiapkan langkah-langkah Konkret sehingga masyarakat Dapat diyakinkan bahwa Danantara akan dikelola secara transparan, hati-hati, penuh tanggung jawab, dan terbuka Buat diaudit. Pasar juga mesti teryakinkan bahwa Danantara Betul-Betul Dapat memberi manfaat buat negara dan rakyat, bukan malah sebaliknya.
Kita menyambut gembira Danantara. Kita akan semakin gembira Apabila cita-cita yang ditekadkan Buat lahirnya Danantara itu Dapat terwujud sepenuhnya.
Oleh Alasan itu, jaga Danantara sekuat tenaga agar Bukan Terperosok ke lubang yang sama seperti lembaga sejenis di sejumlah negara. Karena itu pula, janji Presiden bahwa Danantara dikelola secara hati-hati, transparan, Dapat diawasi siapa saja, mesti dilaksanakan sepenuh-penuhnya.