Meningkatkan Kompetensi Guru Melalui Platform Pendidikan

Meningkatkan Kompetensi Guru Melalui Platform Pendidikan
guru SMA Negeri 3 Denpasar sedang memaparkan penggunaan teknologi dalam pendidikan pada rangkaian acara Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 di Bali, Rabu (2/10).(MI/IHFA FIRDAUSYA)

PENERAPAN teknologi dalam pembelajaran menjadi salah satu praktik baik (best practice) yang ingin dibagikan Indonesia dalam kegiatan Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 di Bali, 1-3 Oktober 2024. Sebanyak 56 peserta dari 20 negara dan 9 organisasi internasional menyaksikan bagaimana transformasi digital dibangun dalam dunia pendidikan di Tanah Air.

Salah satu kegiatan yang dihadirkan GSVI 2024 adalah kunjungan ke sekolah-sekolah negeri di Bali. Sekolah-sekolah ini turut membagikan pengalaman bagaimana digitalisasi turut membantu proses pembelajaran.

Media Indonesia berkesempatan mengunjungi SMA Negeri 3 Denpasar bersama bersama beberapa delegasi untuk mendengar kisah sukses penerapan teknologi yang dihadirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).

Baca juga : FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan

Guru menjadi aktor penting dalam keberhasilan pemanfaatan platform-platform digital di sekolah. Hal itu disadari juga oleh guru-guru di SMAN 3 Denpasar.

I Made Gede Sukawijaya, guru matematika, menyampaikan bagaimana Platform Merdeka Mengajar (PMM) membantunya meningkatkan kompetensi dan menyesuaikan materi belajar untuk siswa.

Sebagai informasi, PMM dihadirkan Kemendikbud-Ristek untuk menunjang implementasi Kurikulum Merdeka. PMM membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. Platform ini juga disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.

Cek Artikel:  15 Misalnya Cita-cita Anak Era Sekarang, ini Dalihnya

Baca juga : Program Praktisi Mengajar Bilangantan 5 Dorong Pembelajaran Inovatif bagi Mahasiswa

Gede menyebut setidaknya ada tiga fitur dalam PMM yang sering ia gunakan. Pertama adalah Instrukturan Berdikari. “Sebelumnya kalau ada pelatihan dari luar, kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan kami. Semenjak ada PMM Instrukturan Berdikari, kami bisa memilih materi yang cocok/sesuai,” ungkapnya di SMAN 3 Denpasar, Rabu (2/10).

Berikutnya ada fitur Perangkat Ajar yang memuat rencana pembelajaran atau materi/bahan ajar. “Kami tentu akan filter mana yang sesuai dengan kebutuhan siswa,” kata Gede. Selain itu ada fitur Inspirasi Belajar untuk penerapan proses pembelajaran di kelas.

Di sisi lain, PPM membuatnya lebih peduli tentang kemampuan awal para siswa. Setelah belajar melalui PMM, Gede semakin menyadari pentingnya memetakan kemampuan awal siswa sehingga proses belajar bisa lebih efektif.

Baca juga : UNESCO: Transformasi Digital Pendidikan Indonesia Dapat Jadi Misalnya Dunia

Cek Artikel:  Indonesia Telaahi Kerja Sama dengan Jepang untuk Vaksin LC16 Mpox

Hal penting lain adalah refleksi di akhir periode pembelajaran. “Cerminan itu sangat penting di akhir proses pembelajaran biar langsung dapat feedback dari siswa apa kelemahan kita atau kelebihan yang bisa digunakan pada pembelajaran berikutnya,” tuturnya.

Sementara bagi Ni Kadek Anggreni, guru kimia, salah satu fitur PMM yang sangat bermanfaat adalah Pengelolaan Kinerja. Hal itu sejalan dengan kebutuhan peningkatan kompetensi guru yang menjadi penilaian di platform Rapor Pendidikan.

Rapor Pendidikan merupakan platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu yang sudah ada sebelumnya. Platform ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan proses Perencanaan Berbasis Data dengan melakukan identifikasi, refleksi, membenahi perencanaan, dan membenahi Implementasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan sistem yang terintegrasi.

Baca juga : Kolaborasi Dunia Kunci Krusial untuk Dunia Pendidikan

“Di Pengelolaan Kinerja saya sebagai guru, di semester awal harus merencanakan kira-kira praktik kinerja apa yang harus saya lakukan, perilaku kinerja apa yang harus ditingkatkan, dan pengembangan kompetensi seperti apa yang akan saya pilih. Saya sebagai guru sudah tahu 6 bulan itu mau ngapain,” papar Anggreni.

Cek Artikel:  Dokter Bedah Anak di Indonesia Baru 180 Orang

I Putu Agus Edi Suputra, guru informatika, mengungkapkan manfaat platform lain yakni Belajar.id. Ini merupakan platform pembelajaran digital dari Kemendikbud-Ristek untuk memudahkan pendidik dan peserta didik dari PAUD hingga SMA/SMK dalam mengakses layanan pembelajaran.

Agus menyampaikan bahwa hal terpenting pertama adalah bagaimana melakukan sosialisasi untuk memastikan akun Belajar.id benar-benar digunakan dengan baik, bukan hanya oleh siswa tapi juga oleh guru.

“Ini sangat membantu dalam proses belajar mengajar. Siswa diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi, menggali ilmu, materi, sebanyak-banyaknya. Materi itu dapat disimpan di storage yang tanpa batas. Melalui akun belajar.id ini guru dan siswa juga bisa memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang diberikan oleh Kemendikbud-Ristek,” papar Agus.

Yang paling utama dari hadirnya berbagai platform di bawah payung Kurikulum Merdeka itu, kata Agus, guru didorong membuat diferensiasi pembelajaran. “Dalam hal itu kita mampu mengelompokkan siswa, mulai dari gaya belajarnya, konsentrasi belajarnya, untuk mencapai tujuan pelajaran yang sama,” pungkasnya. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai