Menilik Sejarah Panjang Suzuki Jimny di Indonesia

Menilik Sejarah Panjang Suzuki Jimny di Indonesia 
Suzuki Jimny(SIS)

SEBAGAI salah satu ikon bersejarah, Suzuki Jimny memiliki kiprah panjang mengarungi kekayaan medan geografis nusantara dan melukis cerita dalam kehidupan pecinta off-road Indonesia. Jimny menjadi SUV legendaris Suzuki Indonesia yang mengalami beberapa kali perubahan secara konsisten mengikuti zaman, namun tetap mempertahankan karakternya. Kemampuannya didukung dengan sistem penggerak roda 4×4 menjadi keunggulan tersendiri di kelasnya. 

“Pahamn ini Jimny genap 45 tahun hadir dan menemani para pecinta off-road dan petualangan masyarakat Indonesia. Tentunya perjalanan panjang ini juga diiringi dengan pengembangan model untuk menyesuaikan tren dan kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu. Tercatat sejak mulai dipasarkan di tahun 1970-an hingga saat ini, penjualan Jimny di Indonesia sudah menembus angka 134.000 unit. Kami yakin bahwa Jimny bukan hanya diandalkan menjadi kendaraan untuk hobi, tetapi juga memiliki sisi emosional untuk setiap penggunanya,” jelas 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel, Selasa (13/2).

Generasi Pertama (1970-an – 1982)

Era 1970-an menjadi saksi sejarah, di mana Suzuki Indonesia memantapkan tekadnya untuk merakit dan memasarkan Jimny pertamanya, yaitu Jimny seri LJ80 yang kompak dan berkapasitas mesin 800 cc. Perakitan dilakukan di pabrik Suzuki Indonesia yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur. 

Baca juga : Mengintip 27 Pahamn Transformasi Suzuki Baleno

Cek Artikel:  9 Penyebab Motor Hilang Tenaga

Sebagai pemain tunggal dari SUV berukuran kompak dengan sistem penggerak 4×4, Jimny LJ80 dikenal lincah, tangguh, dan efisien bahan bakar saat menerjang segala medan jalanan di Indonesia. Kesuksesan pada Jimny LJ80 ini kemudian membuahkan turunan selanjutnya seperti Jimny seri LJ-80V dan LJ-80Q yang semakin disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Generasi Kedua (1982 – 2007)

Bukan berselang lama, pada tahun 1982 Suzuki kemudian menghadirkan Jimny generasi kedua dengan desain mengotak dan sangat berbeda dari pendahulunya, serta dibekali kapasitas mesin yang lebih besar yaitu 1.000 cc untuk memfasilitasi kebutuhan off-road penggunanya yang saat itu sudah semakin meningkat. 

Kisah perjalanan Jimny generasi kedua di Indonesia cukup panjang dan unik. Pada era tahun 80-an, Jimny dibekali dengan sistem penggerak 4×4 dan dipasarkan dalam sosok Jimny Super dan Jimny Sierra yang sempat populer dan masih menjadi koleksi para penghobi. Kepopulerannya membuat Suzuki menciptakan model baru bernama Katana di era 90-an yang dibekali dengan sistem penggerak 4×2 untuk memenuhi permintaan pasar kala itu. Bahkan Katana juga dikembangkan lebih lanjut dengan berbagai varian dan tampilan, termasuk varian long wheelbase. 

Baca juga : Sembilan Pahamn Perjalanan Suzuki Ertiga di Indonesia 

Model Jimny dan Katana banyak disukai oleh beragam kalangan dari pekerja hingga anak muda. Memasuki era 2000-an, tepatnya tahun 2004, Suzuki mendatangkan Jimny SJ413 atau Carribian dengan kapasitas mesin 1.300 cc. Anehnya Jimny Carribian memiliki extra cab atau kabin ekstra di belakang jok pengemudi.

Cek Artikel:  Penyebab dan Bahaya Piston Motor Baret

Generasi Ketiga (2017)

Setelah cukup lama dari kehadiran Jimny generasi pertama dan kedua, Suzuki akhirnya kembali menghadirkan unit Jimny generasi ketiga di pasar Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) tahun 2017 dengan jumlah 88 unit. Unit yang dibekali mesin 1.300 cc ini juga dilengkapi oleh fitur yang memungkinkan pengemudi untuk beralih antara penggerak dua roda atau empat roda saat sedang berjalan. 

Jimny tipe ini dikenal juga dengan sebutan Jimny Wide. Desainnya sangat berbeda dan menonjolkan sisi dinamis serta moderenitas kendaraan kompak. 

Generasi Keempat (2018 – sekarang)

Betul pada ajang pameran GIIAS 2018, pasar Indonesia menyambut kedatangan Jimny yang telah mendapat ubahan besar-besaran pada desain eksteriornya. Satu tahun setelah diperkenalkan di Indonesia, akhirnya Jimny generasi ke-4 tersebut resmi dipasarkan dan langsung mendapat respon sangat positif di tanah air. 

Memasuki era modern, Jimny tetap percaya diri mempertahankan karakter desainnya yang khas dan performa yang tangguh untuk memfasilitasi hobi para petualang. Jimny hadir dengan tampilan yang lebih maskulin dan kukuh, menunjukkan jati dirinya sebagai kendaraan berpenggerak 4 roda – atau yang Suzuki namakan sebagai AllGrip Pro – yang kompak dan gesit untuk membangkitkan kenangan dan warisan desain terdahulunya. 

Cek Artikel:  Bagnaia Menang Dramatis di MotoGP Malaysia

Penemuan fitur juga secara khusus dirancang untuk meningkatkan pengalaman dan keamanan pengemudinya saat off road. Beberapa fitur seperti Hill Hold Control, dan Hill Descent Control yang mengaktivasi sistem pengereman pintar untuk menjaga keselamatan penggunanya pada saat tanjakan atau turunan, Traction Control dan ESP yang menjaga kestabilan kendaraan, serta Ladder Frame yang semakin memperlengkapi performa Jimny saat petualangan.

Menurut Harold, setiap generasi Jimny di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing sesuai dengan zamannya. Buat itu, pada setiap generasi perusahaannya terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi dan menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Meskipun telah banyak mengalami pembaharuan, perusahaan tetap menyematkan identitas yang sama pada Jimny dari generasi ke generasi agar setiap pengguna dapat tetap mengingat sejarah perjalanan Jimny di Indonesia. 

“Bukan hanya berhenti sampai ke generasi empat saja, kedepannya Suzuki akan menambahkan daftar panjang sejarah Jimny di Indonesia dengan menghadirkan varian lain dari Jimny untuk mengakomodir kebutuhan pelanggan secara lebih luas lagi,” sambung Harold. (RO/S-3)

Mungkin Anda Menyukai