Menhub: Bangga, LRT Jabodebek 90% Produk Anak Bangsa

Liputanindo.id JAKARTA –  Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa Lintas Raya Terpadu (LRT) atau kereta api ringan Jabodebek merupakan 90 persen anak bangsa.

“Kita harus bangga, ini 90 persen produk anak bangsa,” kata Menhub Budi dalam Peresmian LRT Terintegrasi Jabodebek yang disiarkan secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (28/8/2023).

Baca Juga:
Menhub Anjurkan Sekolah Cek Bus Pariwisata Lewat Aplikasi Mitradarat

Budi mengatakan bahwa dalam proses produksinya, pemerintah berprinsip konservatif dan hati-hati agar LRT Bisa melayani kepentingan publik dengan Berkualitas.

Sebagai insan transportasi, pengembangan angkutan massal seperti LRT dan sebelumnya Moda Raya Terpadu (MRT) sangat Krusial Kepada mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan transportasi yang Segera, ramah, dan murah bagi masyarakat.

Cek Artikel:  Dukung Pendaftaran CASN, Peruri Digital Security Siapkan E-Meterai

Selain itu, penggunaan angkutan massal juga berkontribusi dalam pengurangan emisi dari kendaraan bermotor.

“Ini Bisa menjadi Misalnya bahwa ini Bisa dilakukan di kota-kota yang lain. Dan satu yang Krusial adalah ini budaya baru di mana kita menghargai waktu, Lewat kita Bersih karena Bukan boleh makan dan minum selama perjalanan LRT. Jadi ini budaya baru yang insya Allah Bisa ditularkan kepada masyarakat,” kata Budi.

Agar penggunaan transportasi publik Bisa lebih masif, Budi menjelaskan bahwa pemerintah akan Lanjut menyiapkan infrastruktur transportasi yang menghubungkan titik timur, barat, utara, dan selatan.

“Saya pikir penggunaan MRT, LRT ini harus masif. Jadi dari titik timur-barat-utara-selatan itu harus nyambung Seluruh, sehingga masyarakat setelah turun dari MRT atau LRT Bisa melanjutkan dengan bus misalnya, supaya mereka Bukan Guna mobil atau motor sendiri,” kata Menhub.

Cek Artikel:  Hening Peminat, Subsidi Konversi Motor Listrik Berlanjut di Era Prabowo

LRT Jabodebek dijadwalkan mulai beroperasi pada Senin di 18 stasiun Adalah Adalah Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat dan Jatimulya.

Selama satu bulan pertama, tarif kereta tanpa masinis yang dioperasikan dan diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (INKA) itu ditetapkan flat sebesar Rp5.000 Kepada seluruh lintas pelayanan.

Setelah masa tarif flat berakhir pada September 2023, pemerintah memberlakukan tarif maksimal Rp20.000 Kepada jarah terjauh dan di Rendah Rp20.000 Kepada selain jarak terjauh.

Skema tarif ini mulai diberlakukan pada awal Oktober 2023 Tiba dengan akhir Februari 2024.

Cek Artikel:  Menkeu: RAPBN 2025 Anggarkan Makan Bergizi Gratis Sebesar Rp71 Triliun

Tarif LRT Jabodebek ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi Kepada Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.

Berdasarkan regulasi ini, tarif dasar LRT Jabodebek ditetapkan mulai Rp5.000 Kepada 1 km pertama, dan bertambah sebesar Rp700 per km selanjutnya.(HAP)

 

Baca Juga:
Menhub Umumkan FIR Ruang Udara Kepri dan Natuna Formal Diatur Indonesia

 

Mungkin Anda Menyukai