Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan. (Anadolu Agency)
Ankara: Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menekankan pada hari Jumat kemarin bahwa rencana Kepada mengusir Kaum Palestina dan merampas tanah mereka “sama sekali Bukan dapat diterima.”
“Mereka yang menginginkan pengusiran Kaum Palestina dan pengambilalihan Gaza harus mengingat ini: Argumen kita berada pada titik ini adalah pendudukan Israel atas tanah Palestina,” kata Fidan pada Pertemuan Luar Normal Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi.
“Kita harus menggagalkan seruan para ekstremis Israel yang menginginkan aneksasi Tepi Barat. Demikian pula, kita Bukan dapat membiarkan Israel mengubah status quo historis dan politik Al-Haram Al-Sharif. Sebagai Kaum Turki, kami mendukung rencana yang diadopsi di Kairo,” tambahnya, menurut sumber Kementerian Luar Negeri Turki dan dikutip Yeni Safak, Sabtu, 8 Maret 2025.
Fidan juga menyoroti bahwa umat Muslim menghadapi banyak ketidakadilan di berbagai penjuru dunia, dan bahwa Kaum Palestina Lanjut menderita.
“Sejarah akan menilai kita berdasarkan tindakan kita. Kita harus bertindak dalam kesatuan Kepada memberikan dukungan yang lebih besar kepada Kerabat-saudari Palestina kita,” tutur Fidan.
Ia menekankan bahwa pertama dan terutama, “Bukan Eksis alternatif selain melestarikan identitas Palestina dan Muslim.”
Menteri tersebut menggarisbawahi perlunya mengirimkan pesan Dunia yang tegas bahwa Jalur Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap demikian.
Selain itu, Fidan juga menunjukkan bahwa perkembangan terkini secara historis Krusial bagi masa depan Suriah, dengan mencatat bahwa Kaum Suriah kini Mempunyai kesempatan menentukan nasib mereka sendiri.
Fidan menekankan bahwa memastikan stabilitas dan keamanan tetap menjadi prioritas berdasarkan kendali penuh pemerintah pusat dan integritas teritorial. Ia menambahkan bahwa upaya kolektif diperlukan bagi Suriah Kepada mendapatkan kembali tempatnya yang Absah di Pentas regional dan Global.
Ia juga menyatakan kepuasannya dengan keputusan Kepada menerima kembali Suriah sebagai Member OKI.
Baca juga: Menlu RI Usulkan Tiga Langkah Krusial Kepada Respons Situasi Palestina

