Menguatkan Patriotisme dan Kepedulian Anak Muda terhadap Bangsa

Menguatkan Patriotisme dan Kepedulian Anak Muda terhadap Bangsa
Ilustrasi(Dok MI)

SETIAP 10 November, Indonesia merayakan Hari Pahlawan untuk mengenang jasa-jasa pejuang kemerdekaan yang telah berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Hari ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan nilai-nilai kepahlawanan, patriotisme, dan semangat nasionalisme. Di tengah perayaan ini, partai-partai politik memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya mengenang pahlawan, tetapi juga mengupayakan peran nyata dalam memajukan bangsa.

Baca juga: Ujian Demokrasi di Mengertin Politik

Hari Pahlawan bukan hanya tentang mengenang masa lalu; itu adalah waktu untuk merefleksikan nilai-nilai kepahlawanan yang harus terus diteruskan ke generasi berikutnya. Pahlawan-pahlawan kita telah berkorban tanpa pamrih demi kemerdekaan, dan momentum ini mengajak kita untuk menanyakan pada diri sendiri sejauh mana kita telah mewarisi semangat mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Peringatan Hari Pahlawan adalah saat untuk mengenang peristiwa-peristiwa bersejarah yang membentuk bangsa ini dan mengapresiasi pengorbanan pahlawan kita. Mereka bukan hanya sekadar figur dalam buku sejarah, tetapi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkontribusi pada pembangunan bangsa ini.

Baca juga: Kesalehan Sosial

Partai politik, sebagai pemain kunci dalam arus politik dan pemerintahan, memiliki tanggung jawab besar dalam memajukan semangat nasionalisme dan kepahlawanan. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) adalah salah satu partai yang telah menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai ini. Salah satu upaya PSI dalam memperingati Hari Pahlawan adalah melalui kampanye dan program-program yang mengaktualisasikan semangat pahlawan dalam konteks zaman sekarang.

Cek Artikel:  Pilkada dan Masa Depan Aceh

Mereka dapat mengorganisir kegiatan-kegiatan seperti seminar, diskusi publik, atau kegiatan sosial yang mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya membangun bangsa dengan menjadikan anak muda sebagai eksekutornya. Hari Pahlaman tentu bukanlah sekadar kegiatan seremonial belaka. Partai politik, termasuk PSI, harus terus menunjukkan peran dan sumbangsihnya dalam memperjuangkan peningkatan pendidikan sejarah dan kepahlawanan.

Melalui legislasi dan advokasi, mereka dapat mendorong penyusunan kurikulum yang lebih menyeluruh dan kontekstual mengenai sejarah bangsa. Dalam hal ini, PSI dapat berperan sebagai perwakilan suara pemuda yang peduli terhadap pendidikan sejarah yang membangun karakter dan semangat nasionalisme. Bukannya hanya mengenang pahlawan pada hari tertentu, PSI juga dapat memperjuangkan pendekatan holistik untuk memasukkan nilai-nilai kepahlawanan ke dalam pendidikan sepanjang tahun.

Hal ini mencakup memastikan bahwa tokoh-tokoh lokal yang turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan juga diakui dan dihargai, tidak hanya pahlawan nasional.

Kesejahteraan

Momentum Hari Pahlawan juga dapat dijadikan oleh partai politik, seperti PSI, untuk memperkuat inisiatif sosial yang berkelanjutan. Mereka dapat mengorganisir program-program kesejahteraan masyarakat, seperti bantuan kesehatan atau pemberdayaan ekonomi, sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa.

Cek Artikel:  Cawe-Cawe Menkes dalam Urusan Etika Profesi Dokter

Mengutip data dari Badan Tetaptik Nasional (BPS), bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia per-Maret 2023 kalkulasinya masih relatif tinggi, yaitu 25,9 juta jiwa atau setara dengan 9,36% penduduk Indonesia. Betul bahwa data tersebut sudah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada tahun 2022, namun hal tersebut masih menjadi tantangan yang serius agar segera diselesaikan.

Dengan melibatkan diri dalam inisiatif sosial, PSI dapat menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berbicara tentang nilai-nilai kepahlawanan tetapi juga bertindak untuk mewujudkannya. Mereka dapat menjadi agen perubahan yang membantu masyarakat dan menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini.

Pada sisi yang lain, mengenang pahlawan seharusnya juga dimaknai sebagai ajang dialog dan kolaborasi antarpartai, apalagi dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan pesta demokrasi, yaitu Pemilihan Lazim (Pemilu) yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. PSI dapat menginisiasi forum atau diskusi antarpartai untuk membahas isu-isu penting yang berkaitan dengan nasionalisme, pendidikan sejarah, dan pembangunan sosial, termasuk juga penanganan kemiskinan di negara ini. Dengan ini, maka PSI dapat menciptakan momentum positif untuk meningkatkan koordinasi antarpartai dalam upaya memajukan kepentingan nasional.

Cek Artikel:  75 Mengertin Tiongkok dan Ambisi Mendunianya Langkah Strategis Indonesia

PSI, sebagai partai yang mewakili suara pemuda, dan apalagi tengah dinahkodai oleh anak muda bak Kaesang Pangarep, dapat lebih mengaktifkan pemuda untuk berpartisipasi dalam politik. Pemuda adalah agen perubahan yang potensial, dan partai politik memiliki tanggung jawab untuk membuka ruang partisipasi yang lebih besar bagi mereka. Ini dapat melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan politik, advokasi, dan inisiatif sosial.

Momentum Hari Pahlawan seharusnya menjadi panggilan kepada semua pihak, termasuk partai politik untuk lebih dari sekadar mengenang pahlawan. Ini adalah saat untuk mengenang dan merayakan, tetapi juga untuk bertindak dan berkontribusi pada pembangunan bangsa ini. PSI dapat memainkan peran yang signifikan dalam memperkuat nilai-nilai kepahlawanan, nasionalisme, dan kesejahteraan masyarakat. Dengan melibatkan diri dalam inisiatif pendidikan, sosial, dan politik, PSI dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi Indonesia.

Peringatan Hari Pahlawan seharusnya menjadi pendorong bagi partai politik untuk bertindak nyata, mendorong perubahan, dan membentuk masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.

 

Mungkin Anda Menyukai