Menggali Potensi Digital Indonesia, Panggilan untuk Inklusi dan Partisipasi

Menggali Potensi Digital Indonesia, Panggilan untuk Inklusi dan Partisipasi
Paksi CK Walandouw(Dok pribadi)

PEREKONOMIAN digital Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pasar telah berkembang dari US$76 miliar pada 2022 menjadi sekitar US$82 miliar pada 2023, dengan tingkat pertumbuhan yang diproyeksikan sebesar 8%.

Ke depannya, kunci peluang utama terletak pada potensi Indonesia untuk menjadi negara pertama yang mencapai nilai barang dagangan bruto (GMV) mencapai  US$110 miliar pada 2025 di Asia Tenggara. Potensi ini  menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi peningkatan GMV 14 kali lipat hanya dalam satu dekade. Kunci pendorong realisasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, secara keseluruhan ada pada peningkatan digital inklusi dan partisipasi.

E-commerce tetap menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia, dan sementara sektor pariwisata juga mengalami pertumbuhan substansial dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 68% pada  2023. Hal ini menandai kembalinya aktivitas perjalanan dan kegiatan yang sudah banyak berlangsung secara offline.

Di sisi lain, dampak dari aktivitas masyarakat yang sudah berangsur normal, sektor transportasi dan makanan mengalami penurunan pertumbuhan dengan CAGR -8% pada 2023. Secara keseluruhan,  rata-rata GMV lintas sektor terus menanjak seiring dengan monetisasi yang meningkat, sebagai jalan keluar untuk mencapai target capaian bisnis.

Cek Artikel:  Grand Sheikh Al Azhar Historis dan Misi Perdamaian Dunia

Pergeseran prioritas seperti optimasi biaya dengan memangkas promo dan insentif menjadi salah satu fokus yang dilakukan para pelaku bisnis. Tetapi untuk sepenuhnya mewujudkan potensi ekonomi digital, kita perlu secara cermat dan konsisten memperluas jangkauan di luar wilayah kota metropolitan dan fokus pada mempromosikan, termasuk sosialisasi, edukasi dan pelaksanaan se inklusi dan partisipasi digital di seluruh negeri.

Pengguna bernilai tinggi (high value users/HVUs) didefinisikan sebagai 30% teratas dari keseluruhan konsumen online di Asia Tenggara, dengan nilai kontribusi yang sangat besar terhadap pembelanjaan ekonomi digital. HVUs di Indonesia menyumbang sekitar 78% dari total pengeluaran ekonomi digital.

Meskipun banyak HVUs adalah mereka yang berpendapatan tinggi, hampir separuhnya adalah konsumen dengan rata-rata pendapatan menengah hingga rendah yang tersebar baik di kota besar dan kota-kota kota kecil dan berkembang. Sama halnya, para HVUs pun tersebar tidak hanya di kota besar atau kota metropolitan.

Cek Artikel:  Pertautan Muslim Indonesia dan Tiongkok Menyambut 75 Pahamn Rekanan Diplomatik Dua Bangsa

Mayoritas HVUs terkonsentrasi di kota-kota metropolitan (76%), dan terdapat potensi yang dapat dipenetrasi melalui inklusivitas dan partisipasi digital di kota-kota non-metropolitan (24%). Spesifiknya sektor-sektor seperti pariwisata, sektor kebutuhan rumah tangga , dan streaming. Indonesia memiliki indeks HVUs tertinggi untuk transaksi pada sektor pariwisata di Asia Tenggara, melampaui non-high-value users (NHVUs) sebanyak 10,4 kali.

Asia Tenggara secara keseluruhan telah mencapai kemajuan besar dalam inklusi digital, khususnya dalam menjangkau wilayah pedesaan dan menutup kesenjangan konektivitas. Dalam hal partisipasi digital, keterlibatan atau inklusivitas ini sendiri merupakan kunci penting. Indonesia harus terus berupaya meningkatkan partisipasi, memastikan lebih banyak orang terlibat aktif dalam ekonomi digital, dan lebih fokus di luar wilayah metropolitan utama.

Cek Artikel:  Mengejar Sasaran, Melewati Celah Sempit

Ekonomi digital Indonesia berada di ambang pertumbuhan yang luar biasa. Mari kita manfaatkan momentum dan kesempatan ini untuk menciptakan ekonomi digital yang inklusif dan partisipatif yang memberikan manfaat bagi dunia usaha, pemangku kepentingan, dan yang terpenting, masyarakat Indonesia.

Dengan membuka jalur bagi inklusi dan partisipasi digital yang konsisten, kita dapat membuka seluruh potensi ekonomi digital. Kita bisa mencapai keuntungan berkelanjutan yang luar biasa.

Masa depan digital di Indonesia cerah dan merupakan masa depan yang mencakup semua orang. Berbarengan-sama, kita dapat menjadikan Indonesia sebagai kisah sukses ekonomi digital di Asia Tenggara.

Mungkin Anda Menyukai