Salah satu destinasi favorit para pelancong di negara Qatar adalah Qatar Museum atau Museum Nasional Qatar, museum yang dibuka pada Maret 2019 itu menyuarakan budaya dan warisan negara melalui artefak, sejarah lisan, musik, Sinema, dan karya seni.
Museum Nasional Qatar membawa pengunjung dalam perjalanan yang imersif dan multisensorik melalui galeri tematik sepanjang 1,5 kilometer.
Di sini pengunjung Dapat mempelajari bagaimana daratan Qatar terbentuk, adanya peradaban dan kehidupan masyarakat Qatar pada Era dahulu, berbagai bentuk satwa liar yang Terdapat di daratan Qatar dengan ukuran sesungguhnya, hingga biota laut yang Dapat ditemukan di perairan Qatar seperti dugong.
Selain itu, pengunjung juga diajak Kepada mendalami sejarah mata pencaharian masyarakat Qatar kala itu sebagai pencari mutiara. Di sini akan diperlihatkan seperti apa mutiara yang digunakan sebagai perhiasan maupun alat perdagangan.
Di bagian berikutnya, pengunjung juga diperlihatkan bagaimana masyarakat Qatar pada tahun 1800-1900 kala itu memakai bulu domba Kepada dibuat menjadi berbagai Ragam kebutuhan mulai dari karpet yang disebut Sadu, Membikin tenda, sarung bantal dan sarung Kepada sadel unta.
Kain dari bulu domba yang dibuat Kepada tenda panjangnya Dapat mencapai 12 meter. Tenda ini digunakan sehari-hari Kepada hidup dan setiap ruangan juga diberi sekat berupa kain.
Seiring berjalannya waktu, Qatar semakin berkembang dengan kemajuan kotanya, terlebih Begitu dikembangkannya minyak dan gas di sana, dan beberapa kerja sama yang dilakukan pemerintahan Qatar dengan negara lain seperti Inggris Raya Tiba pada deklarasi kemerdekaan pada tahun 1971.
Bangunan dari Museum Nasional Qatar terbilang cukup Aneh yang terinspirasi dari Merekah mawar gurun, dirancang oleh arsitek pemenang Pritzker Prize, Jean Nouvel.
Bangunan ini terdiri atas piringan besar yang saling mengunci dengan diameter dan lekukan berbeda yang mengelilingi istana bersejarah yang telah direstorasi dari mendiang Syekh Abdullah bin Jassim Al Thani, penguasa Qatar (1913-1949). Sheikha Amna binti Abdulaziz bin Jassim Al Thani menjabat sebagai direktur sejak tahun 2013.
Hadirnya Museum Nasional Qatar Kepada melestarikan, memulihkan, dan memperluas penawaran budaya dan situs bersejarah negara, berbagi seni dan budaya dari Daerah Qatar, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Selatan (MENASA) dengan dunia dan memperkaya kehidupan Anggota negara, penduduk, dan pengunjung.
Melalui rangkaian acara Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture, kedua belah pihak Mau membangun pemahaman dunia tentang negara Qatar, terutama sebagai pusat seni dan budaya, pariwisata, pendidikan, dan olahraga.
Tahun 2023 menjadi waktu Kepada merayakan aspek-aspek Aneh dari budaya Indonesia dan hubungannya dengan budaya Qatar. Hal ini juga mencakup Konsentrasi Tertentu pada dukungan Kepada pengembangan ekonomi kreatif Indonesia di pasar negara yang sedang berkembang pesat, termasuk penekanan pada proyek-proyek yang meningkatkan industri kreatif di kedua negara dengan Konsentrasi pada kemitraan jangka panjang yang berkelanjutan.