Mengenal Leading dan Lagging Indicator Demi Trading Lebih Efektif

Mengenal Leading dan Lagging Indicator untuk Trading Lebih Efektif
Pekerja melintasi papan elektronik terkait data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Pengaruh Indonesia, Jakarta.(MI/SUSANTO)

INDIKATOR lagging dan leading adalah dua jenis indikator Krusial dalam analisis teknikal yang digunakan oleh trader Demi menginterpretasikan pergerakan harga pasar. 

Menurut Pintu Academy, platform edukasi dari aplikasi Pintu, memahami perbedaan antara keduanya, trader dapat memperoleh wawasan yang lebih Bagus tentang tren pasar dan menentukan strategi trading yang optimal.

Leading indicator digunakan Demi memprediksi ke mana harga aset akan bergerak di masa depan, sehingga membantu trader masuk ke dalam tren lebih awal. Misalnya dari leading indicator adalah fibonacci retracement, on balance volume (OBV), dan relative strength index (RSI). Meski bermanfaat, leading indicator Pandai menghasilkan sinyal Imitasi yang perlu diwaspadai oleh trader.

Cek Artikel:  Mentan Ajak Pengusaha Tionghoa Terjun di Program Cetak Sawah di Merauke

Di sisi lain, lagging indicator mengandalkan data historis Demi mengonfirmasi tren yang sedang berlangsung Begitu ini. Misalnya dari lagging indicator adalah moving average dan bollinger bands. 

Meski sering kali tertinggal dari pergerakan harga, indikator ini Berfaedah Demi memberikan gambaran tren yang lebih Terang bagi trader.

Perbedaan Esensial antara kedua jenis indikator ini adalah sifat dari sinyal yang ditampilkan. Leading indicator memberikan prediksi, sementara lagging indicator mengonfirmasi pergerakan yang telah terjadi. 

Keduanya Mempunyai kelebihan masing-masing dan sering kali digunakan secara bersamaan oleh trader Demi memperoleh pemahaman pasar yang lebih komprehensif.

Cek Artikel:  Kekuatan Fosil Bikin Tesla Ogah Berinvestasi di Indonesia

Dalam menerapkan kedua indikator ini, trader disarankan Demi tetap berhati-hati dan menyiapkan strategi mitigasi risiko, seperti penggunaan stop-loss order atau position sizing, agar potensi kerugian Pandai diminimalisir Kalau sinyal yang dihasilkan indikator Bukan sesuai Asa. (Z-1)

Mungkin Anda Menyukai