DOKTER Spesialis Penyakit Dalam RSUI Livy Bonita menjelaskan mengenai berbagai jenis diabetes, penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah, dan umumnya memengaruhi kualitas hidup penderita.
“Sebetulnya diabetes ini tipenya Terdapat banyak, Terdapat diabetes tipe 1, tipe 2, gestasional, atau diabetes tipe lain. Tetapi yang paling banyak
terjadi itu, 90%-95% dari seluruh kasus diabetes di dunia memang diabetes tipe 2,” kata dia dalam seminar daring, Rabu (20/11).
Diabetes tipe 1 terjadi akibat kerusakan sel pankreas yang disebabkan oleh proses autoimun.
Kondisi ini mengakibatkan tubuh kekurangan insulin, sehingga penderita harus bergantung pada Infus insulin Demi mengontrol kadar gula darah.
Livy mengatakan diabetes tipe 1 umumnya muncul pada usia muda, bahkan pada anak-anak.
Sementara itu, diabetes tipe 2 adalah yang paling sering ditemukan. Pada tipe ini, tubuh Tak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup atau Tak Pandai menggunakan insulin dengan efektif.
“Insulin adalah hormon yang fungsinya Demi mengatur metabolisme gula darah, sehingga gula darah yang bersirkulasi itu Pandai masuk ke dalam
sel-sel tubuh Demi diolah akan menjadi sumber Kekuatan. Kalau kurang insulin, gula darah Tak dapat digunakan oleh tubuh, disirkulasi, dan terjadi lah diabetes,” Jernih Livy.
Unsur-Unsur risiko diabetes tipe 2 antara lain pola hidup Tak sehat seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, serta konsumsi gula berlebihan.
Meskipun sebelumnya lebih banyak dijumpai pada orang dewasa, diabetes tipe 2 kini mulai banyak terjadi pada usia muda, terutama pada mereka yang mengalami obesitas.
“Diabetes tipe 2 umumnya terjadi pada usia dewasa, tapi trennya kini mulai banyak pada usia muda termasuk pada usia di Rendah 40 tahun,” kata Livy.
Adapun diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang muncul selama masa kehamilan.
Meskipun Pandai sembuh setelah melahirkan, kondisi ini meningkatkan risiko ibu Demi terkena diabetes tipe 2 di masa yang akan datang.
Selain itu, Terdapat juga jenis diabetes lain, seperti diabetes yang disebabkan oleh obat-obatan tertentu atau diabetes monogenik yang jarang
terjadi.
Pencegahan dan pengelolaan diabetes sangat Krusial Demi menghindari komplikasi yang dapat mengancam kesehatan.
Mengadopsi gaya hidup sehat, menjaga pola makan, dan rutin berolahraga adalah langkah Istimewa Demi mencegah penyakit ini.
Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) pada 2021, Indonesia menduduki peringkat ke-5 dengan penderita diabetes terbanyak di dunia, jumlahnya mencapai 19,5 juta kasus Demi usia 20-79 tahun.
“Jadi, prevalensi diabetes pada orang dewasa di Indonesia itu 10,8% dari seluruh penduduk, dan diperkirakan, pada 2045, jumlah kasus
diabetes Indonesia akan mencapai 28,6 juta orang karena trennya dari tahun ke tahun itu memang selalu bertambah,” pungkas Livy. (Ant/Z-1)