Mengenal Ekonomi Biru Nusantara

Mengenal Ekonomi Biru Nusantara
(ANTARA)

BAPPENAS baru saja meluncurkan Peta Jalur Ekonomi Biru Indonesia di Belitung, Provinsi Bangka Belitung, awal Juli 2023, Tak tanggung-tanggung Serempak Lembaga Ekonomi Biru ASEAN dan memformulasikan Kerangka Kerja Serempak Ekonomi Biru ASEAN.

Dalam banyak Surat keterangan, blue economy atau ekonomi biru didefinisikan dengan pemanfaatan sumber daya kelautan Demi meningkatkan ketahanan pangan, meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat, mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan, menghasilkan Daya alternatif baru terbarukan, meningkatkan perdagangan dan industri kelautan dan melindungi ekosistem dan keanekaragaman Biologi (biodiversity).

Sesungguhnya, definisi di atas berbeda dari konsep blue economy yang dicetuskan Gunter Paulier. Dia mendefinisikan ekonomi biru sebagai model ekonomi baru (freshway) dalam Memperhatikan realitas di Sekeliling agar dapat mentransformasikan ‘kemiskinan’ menjadi ‘kesejahteraan’ dan ‘kelangkaan’ menjadi ‘kelimpahan’ sehingga Tak melulu terkait dengan kelautan. Biru dalam konsep Gunter ialah planet biru, Adalah bumi itu sendiri (Gaia concept).

Pertanyaannya, bagaimana ekonomi biru (baca: ekonomi biru Nusantara) Semestinya diterapkan di Indonesia? Seirama dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), berbicara tentang bumi, tentu kita Ingin mempreservasi planet kita Demi generasi masa depan secara berkelanjutan. Ekonomi biru menggeser paradigma Lamban green economy dengan segala meritnya; usaha besar yang sudah diterapkan 30 tahun terakhir ini. Ia Tetap sangat berbiaya tinggi Berkualitas tangible ataupun intangible.

Sebut saja, sabun biodegradable Rupanya dibuat dari kelapa sawit. Misalnya lain, teknologi panel surya. Barang itu Tetap mahal dan kalaupun berkembang seperti di negara-negara maju, juga bergantung pada subsidi yang pada gilirannya berasal dari pajak yang kita bayarkan. Belum Kembali bioplastik yang bahan polimernya berkompetisi dengan makanan, makanan bioorganik yang ditransportasikan mengelilingi dunia dengan operasionalnya meningkatkan emisi dan potensi kerusakan lingkungan dan planet. Singkat cerita, pendekatan ekonomi hijau mengharuskan perusahaan berinvestasi lebih banyak dan konsumen membayar lebih banyak.

Cek Artikel:  Lingkaran Pemimpin Muda

Sebagai negara kepulauan, ekonomi biru di Indonesia memang Tak Pandai lepas dari metafora laut sebagai penjaga muruah bangsa. Dari perspektif filosofis, air laut direpresentasikan sebagai penjaga SDA tak terbarukan Punya umat Sosok masa depan yang tersembunyi di dasar laut, sekaligus menyediakan ruang bagi harta karun terbarukan.

Dari perspektif itu, laut melambangkan keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian SDA. Sumber daya alam tak terbarukan yang tersembunyi di dasar laut mewakili sumber daya yang terbatas, seperti mineral atau bahan bakar fosil, yang dapat diandalkan generasi mendatang Demi berbagai tujuan. Harta karun berupa sumber daya alam ini, dijaga (ditutupi/disembunyikan) air laut di atas Dasar lautan dan samudra kita. Diperlukan pengelolaan yang bertanggung jawab dan pertimbangan yang cermat terhadap ekstraksi dan penggunaannya.

Pada Ketika yang sama, air laut juga menyediakan ruang bagi SDA yang dapat diperbarui. Itu mewakili potensi besar sumber daya terbarukan seperti kehidupan laut, Daya dari gelombang, atau pasang surut. Air laut sebagai penjaga memastikan pelestarian dan kapasitas regeneratif harta karun terbarukan itu.

Cek Artikel:  Sayantansi Berkelanjutan di Indonesia Bukan Sekadar Soal Fulus, Tapi Masa Depan

Perspektif yang ditawarkan dalam tulisan ini menekankan pentingnya menjaga Rekanan yang Seimbang dengan alam, mengakui nilai sumber daya yang Tak terbarukan dan terbarukan. Itu membutuhkan pendekatan yang seimbang dalam memanfaatkan SDA tak terbarukan secara bijaksana, Sembari secara aktif mempromosikan pengembangan dan pemanfaatan SDA terbarukan.

Lebih jauh Kembali, perspektif itu menyoroti tanggung jawab antargenerasi. Tugas generasi mendatang ialah melestarikan dan melindungi SDA yang Tak dapat diperbarui Demi kepentingan umat Sosok. Itu menggarisbawahi perlunya praktik berkelanjutan dan visi jangka panjang, yang memprioritaskan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang.

 

Keseimbangan dan keharmonisan alam

Ringkasnya, perspektif filosofis tentang keseimbangan dan keharmonisan alam merepresentasikan air laut sebagai penjaga SDA tak terbarukan, sekaligus menyediakan ruang bagi SDA terbarukan. Itu mendorong pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab, penatagunaan antargenerasi, dan pendekatan holistis terhadap keberlanjutan yang memperhitungkan pelestarian sumber daya yang terbatas dan pengembangan alternatif terbarukan.

Ekonomi biru Nusantara ialah langkah baru model ekonomi yang dapat disandingkan dengan ekonomi kerakyatan di Indonesia. Basisnya ialah mengembangkan pengunaan sumber daya dari apa yang kita miliki. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat juga harus tetap dapat memenuhi kehidupan makhluk hidup lain di planet bumi. Segala harus mengambil inspirasi dari alam dengan mempelajari mekanisme dan fungsi dasar alam dari alam itu sendiri.

Cek Artikel:  Guru Besar dan Olahraga Berdampak Dari Riset Strategis dan Sinergi Akademik di Era Transformasi Pendidikan

Terkait dengan hal itu, emisi gas CO2, misalnya, dapat dimanfaatkan Demi menyediakan kebutuhan nutrisi ganggang spirulina dalam produksi suplemen makanan kaya protein dan biofuel yang dipanen secara berkelanjutan. Itu menunjukkan bagaimana produk sampingan zat tadi yang berlebihan atau Tak seimbang dapat diubah dari polutan menjadi sumber daya yang berharga. Kita dapat belajar dari kecerdasan mamalia laut yang menjaga kelangsungan hidup mereka dengan melakukan pemangsaan selektif. Kawanan lumba-lumba hidung botol (Tursiop truncates) memilah ikan-ikan kecil belanak (Mugil cephalus) sebagai mangsa mereka, dari yang jantan dan betina dengan menghasilkan gelembung-gelembung pengaduk.

Ekonomi biru Nusantara harus mendorong penggunaan sumber daya yang lebih efisien, mengurangi emisi karbon dan polusi, meningkatkan produktivitas, dengan Penemuan harus dapat menjadi motor menciptakan lapangan kerja yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, sesuai dengan sila kelima Pancasila.

Yang dibutuhkan ialah entrepreneur yang Pandai mengubah aturan main yang selama ini sudah ajek. Bonus demografi 2030 harus jadi Unsur pengungkit Kelahiran mereka. Terakhir, kita butuh komitmen mentransformasi dan menyukseskan perubahan yang diawali dari diri kita sendiri, atau pemuka atau pioneer sebagai raw model dalam komunitas masyarakat. Pandai jadi, kita Tak memerlukan entitas besar Dunia seperti ASEAN atau bahkan UN Demi mempropagandakan ekonomi biru.

Mungkin Anda Menyukai