Liputanindo.id – Sudah banyak orang yang memahami jika polusi sampah berisiko menimbulkan kerusakan lingkungan. Terdapatpun upaya dalam mengatasi sampah juga terus mengalami perkembangan. Salah satunya yaitu terciptanya eco enzyme. Bagi Anda yang belum mengenal eco enzyme, simak ulasannya di bawah ini.
Mengenal Eco Enzyme
Melansir studi yang terbit di Journal of Agriculture and Food Research pada tahun 2023, eco enzyme adalah cairan yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik yang memberikan beberapa manfaat, antara lain sebagai pembersih dapur, cairan pel, pengusir serangga, pembersih buah dan sayur, dan pupuk tanaman.
Bagaimana cara kerja eco enzyme?
Eco enzyme mengandung sifat desinfektan yang berasal dari kandungan alkohol dan asam asetat dalam cairan. Alkohol (etanol) dan asam asetat dihasilkan oleh proses alami metabolisme bakteri dari sisa buah atau sayuran. Sebagai disinfektan, eco enzyme dapat Anda gunakan sebagai pengganti cairan pembersih berbagai produk rumah tangga. Bahkan eco enzyme juga bisa dimanfaatkan untuk membersihkan udara dari bakteri, sebab eco enzyme mampu membunuh bakteri dan jamur.
Selain membantu Anda yang ingin mengurangi penggunaan cairan pembersih berbahan kimia, eco enzyme juga lebih ekonomis dibandingkan disinfektan lain yang tersedia secara komersial. Selain itu, eco enzyme memiliki sifat disinfektan yang lebih baik daripada jenis yang lain.
Selain berguna sebagai disinfektan, eco enzym memiliki kandungan nutrisi yang berfungsi sebagai pupuk.
Bagaimana cara membuat eco enzyme?
Mengutip waste4change.com, untuk membuat eco enzym, Anda hanya dapat menggunakan sisa buah-buahan dan sayur-sayuran.
Fermentasi yang menghasilkan alkohol dan asam asetat yang bersifat desinfektan hanya bisa dilakukan dari bahan nabati karena kandungan karbohidrat (gula) yang ada di dalamnya. Bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat eco enzym antara lain limbah sayur dan buah, gula merah, air, serta wadah plastik kedap udara.
Petunjuk pembuatan
- Takar air, sisa buah atau sayur, dan gula merah dengan perbandingan masing-masing 10:3:1 (Teladan: 10 gram gula merah, 30 gram sisa buah/sayur, 100 gram air).
- Potong kecil-kecil sisa buah atau sayuran.
- Adonan semua bahan ke dalam wadah plastik dan aduk. Tutup wadah sampai kedap udara.
- Biarkan selama 3 bulan di tempat yang aman dan terlindungi.
- Pada tahap awal fermentasi, sebaiknya buka wadah kira-kira seminggu sekali untuk mengeluarkan gas yang terperangkap dan mencegah wadah meledak.
- Setelah 3 bulan, eco-enzim yang berhasil akan memiliki warna coklat tua dengan bau cuka. Apabila cairan berwarna hitam, Anda bisa tambahkan gula lagi untuk meneruskan proses fermentasi. Apabila ada cacing dan serangga, abaikan saja sebab akan terurai melalui proses tersebut.
- Saring cairan dari sisa sampah organik yang sudah terfermentasi dan simpan dalam wadah untuk Anda gunakan.
- Residu sampah organik bisa Anda manfaatkan sebagai pupuk.
Setelah mengenal eco enzyme, tentunya Anda sekarang sudah bisa memanfaatkan sisa sampah organik dari dapur Anda. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…