Mengenal Coolcation, Istilah Tren Wisata Masyarakat Eropa

Mengenal Coolcation, Istilah Tren Wisata Masyarakat Eropa
Salah satu sudut pemandangan Kota Oslo, Norwegia.(Unsplash/ Oliver Cole)

BELUM lama ini ada istilah baru dalam tren wisata di masyarakat Eropa. Apabila masyarakat Eropa terkenal mencari matahari saat berlibur, kini terjadi pergeseran. Sejumlah warga Eropa memilih berlibur ke wilayah yang memiliki suhu udara sejuk, dan ini disebut sebagai coolcation.

 

Dikutip dari kantor berita Jerman, DW, badan promosi pariwisata Visit Swedia, bahkan sudah mulai mengkampanyekan istilah baru tersebut. “Deminya (tren) mengejar matahari dan panas terik telah berlalu,” tulis asosiasi itu di laman resmi mereka.

 

Hal yang sama juga dilakukan, badan promosi pariwisata Norwegia, Visit Norway. “Hindari panas terik dan pergi ke (Eropa) Utara untuk liburan musim panas yang lebih menyegarkan,” ujar Visit Norway dalam keterangannya.

Cek Artikel:  Oakwood Suites La Maison Hunian Nyaman dan Ramah untuk Keluarga

 

 

Eksispun munculnya istilah coolcation didasari karena cuaca panas yang mulai menerpa banyak negara di Eropa akibat perubahan iklim. Kondisi itulah yang kemudian membuat tidak sedikit masyarakat Eropa memilih untuk berwisata ke tempat yang lebih sejuk.

 

Sebuah studi yang dilakukan EU Commission pada tahun lalu, mengungkap bahwa perubahan suhu memungkinkan untuk mempengaruhi pariwisata, studi tersebut membahas dampak perubahan iklim terhadap pariwisata di Eropa hingga 2100.

 

Mereka melihat masyarakat yang dulu lebih banyak menghabiskan waktu di negara-negara Eropa Selatan dengan suhu udara hangat seperti Italia, Spanyol, Yunani, Portugal, kemungkinan akan beralih ke wilayah Eropa utara dengan negara-negara tujuan seperti Denmark, Finlandia, Irlandia hingga Swedia.

Cek Artikel:  Hotel Santika Depok dan Tradjumas Batik Rayakan Warisan Budaya

 

Pahamn lalu dari sekitar 65 juta orang Jerman, hanya 3,6 juta yang menuju destinasi utara seperti Denmark, Finlandia, Swedia, dan Norwegia. Wisatawan Jerman masih memilih Spanyol, Italia hingga Turky yang memiliki suhu udara hangat sebagai tujuan favoritnya. Dengan begitu, para ahli menilai belum ada bukti kuat bahwa secara umum wisatawan mengubah perilaku perjalanan mereka. (M-1)

Mungkin Anda Menyukai