Mengenal Central Counterparty yang Segera Diluncurkan Bank Indonesia

Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: MI/Ramdani

Jakarta: Bank Indonesia akan meluncurkan infrastruktur pasar keuangan anyar untuk mengatur, mengembangkan, dan mengawasi pasar uang dan pasar valuta asing.

Itu akan dilakukan melalui Central Counterparty (CCP) yang akan dirilis pada 30 September 2024.


 

Apa itu Central Counterparty?

Central Counterparty (CCP) merupakan Infrastruktur Pasar Keuangan (IPK) yang menjalankan fungsi kliring sentral dalam transaksi pasar uang dan pasar valuta asing (PUVA) dengan sekaligus menempatkan posisi sebagai penjamin di antara para pihak yang melakukan transaksi.

CCP merupakan entitas yang memfasilitasi dan menjamin transaksi keuangan antara dua pihak dalam perdagangan instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, atau derivatif.

Dalam konteks ini, CCP menjadi perantara (middleman) yang bertindak sebagai pembeli bagi penjual, dan penjual bagi pembeli. Fungsi utama CCP adalah mengelola risiko kredit dari pihak yang bertransaksi, sehingga jika salah satu pihak gagal memenuhi kewajibannya, CCP akan menanggung risiko tersebut dan memastikan transaksi tetap berjalan.
 

Cek Artikel:  AZEC 2024 Konkretkan Proposal untuk Figurkan Nihil Emisi Karbon


Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: MI/Susanto

 

Tujuan Pembuatan Central Counterparty (CCP)

Peluncuran CCP oleh Bank Indonesia bertujuan untuk meningkatkan stabilitas sistem keuangan di Indonesia, terutama dalam mengurangi risiko sistemik yang bisa terjadi dalam perdagangan di pasar keuangan. Secara lebih spesifik, beberapa tujuan utama dari peluncuran CCP adalah:

Mengurangi Risiko Kredit


 

Dengan adanya CCP, risiko kredit yang muncul dalam transaksi bilateral dapat dikelola lebih baik. CCP akan bertindak sebagai perantara yang memastikan bahwa kedua pihak yang bertransaksi memenuhi kewajibannya, bahkan jika salah satu pihak mengalami default.

Meningkatkan Efisiensi Pasar

CCP memungkinkan penyelesaian transaksi yang lebih cepat dan efisien karena mengotomatisasi proses kliring dan penyelesaian (settlement). Ini meminimalkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan transaksi dan mengurangi kesalahan manusia.

Cek Artikel:  PLN Perpanjang Captive Power PT Petrokimia Gresik dan Pasok Kekuatan Bersih PT Smelting

Memperkuat Transparansi Pasar Keuangan


 

Dengan CCP, semua transaksi dilaporkan dan diproses secara lebih transparan. Ini memungkinkan otoritas keuangan dan pelaku pasar untuk memantau posisi dan eksposur risiko di pasar dengan lebih baik.
 

Keuntungan Mempunyai Central Counterparty (CCP)

Mengelola Risiko Sistemik
 

Salah satu keuntungan utama memiliki CCP adalah kemampuan untuk mengelola risiko sistemik. CCP menyerap risiko gagal bayar dari salah satu pihak yang bertransaksi, sehingga mencegah kegagalan tersebut menyebar ke seluruh pasar keuangan.

Pengurangan Risiko Likuiditas


 

Dengan adanya CCP, likuiditas di pasar meningkat karena CCP memungkinkan penyelesaian transaksi yang lebih lancar dan cepat. Pelaku pasar tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan transaksi karena semuanya difasilitasi oleh CCP.

Cek Artikel:  Perencanaan Pajak yang Matang Kunci Krusial dalam Strategi Perluasan

Kepastian dalam Penyelesaian Transaksi


 

Keuntungan lain dari keberadaan CCP adalah jaminan setiap transaksi akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, meskipun salah satu pihak mengalami kesulitan keuangan.

Pengawasan yang Lebih Bagus

Karena transaksi yang melibatkan CCP dilaporkan dengan lebih rinci dan transparan, ini memberikan otoritas keuangan, seperti Bank Indonesia, kemampuan untuk memantau perkembangan pasar keuangan dan mengidentifikasi risiko lebih awal.

Dengan hadirnya Central Counterparty (CCP) yang diluncurkan oleh Bank Indonesia, diharapkan pasar keuangan Indonesia menjadi lebih aman, efisien, dan transparan, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Mungkin Anda Menyukai