Mengejutkan Perempuan Ini Temukan Jejak Kehidupan Prasejarah di Pegunungan Italia

Mengejutkan! Wanita Ini Temukan Jejak Kehidupan Prasejarah di Pegunungan Italia
Jejak prasejarah(Dok. LiveScience)

DALAM sebuah pendakian di Pegunungan Alpen Italia, seorang Perempuan secara tak sengaja menemukan sisa-sisa ekosistem berusia 280 juta tahun, termasuk jejak kaki reptil, fosil tanaman, dan bahkan bekas tetesan air hujan. Penemuan ini dikonfirmasi oleh para peneliti dan dianggap sebagai bukti Krusial dari ekosistem Antik yang pernah Eksis di kawasan tersebut.

Claudia Steffensen sedang berjalan di belakang suaminya di Taman Pegunungan Valtellina Orobie, Lombardy, pada tahun 2023, ketika dia menginjak sebuah batu yang terlihat seperti lempengan semen. “Saya kemudian Menyaksikan pola melingkar yang aneh dengan garis-garis bergelombang,” ungkap Steffensen kepada The Guardian. “Begitu saya memperhatikan lebih dekat, saya menyadari bahwa itu adalah jejak kaki.”

Cek Artikel:  Lubang Besar di Surya Berpotensi Memicu Badai pada Februari 2025

Para ilmuwan menganalisis batu tersebut dan mengungkap bahwa jejak kaki itu berasal dari reptil prasejarah, membuka kemungkinan adanya lebih banyak petunjuk tersembunyi di kawasan Pegunungan Alpen. Tim peneliti pun melakukan beberapa ekspedisi ke Posisi penemuan dan berhasil mengidentifikasi ekosistem utuh dari periode Permian (299 juta hingga 252 juta tahun Lampau), periode yang ditandai dengan pemanasan iklim yang drastis dan berujung pada peristiwa kepunahan massal terbesar dalam sejarah, dikenal sebagai “Mortalitas Besar.”

Jejak ekosistem yang ditemukan terdiri dari jejak kaki fosil reptil, amfibi, serangga, dan artropoda yang tersusun sejajar, membentuk pola tertentu. Selain itu, ditemukan pula jejak benih, daun, dan batang tanaman, serta bekas tetesan air hujan dan Gelombang gelombang yang terbentuk di tepi Waduk purba.

Cek Artikel:  6 Tablet dengan RAM 8 GB, Segini Harganya

Penemuan ini mengejutkan para ilmuwan karena Posisi jejak ekosistem tersebut berada di ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut. Sisa-sisa ekosistem ini ditemukan dalam lapisan batu pasir halus yang terbentuk di tepian sungai dan Waduk Antik, yang kemudian mengering secara musiman. Detail kecil seperti bekas cakaran dan pola di bagian Rendah perut hewan berhasil terawetkan dengan sempurna.

Para peneliti mengidentifikasi bahwa jejak tersebut berasal dari setidaknya lima spesies hewan berbeda, beberapa di antaranya berukuran sebesar komodo modern (Varanus komodoensis), dengan panjang antara 2 hingga 3 meter.

“Begitu itu, dinosaurus belum Eksis, tetapi hewan-hewan yang meninggalkan jejak kaki terbesar ini Niscaya berukuran sangat besar,” ujar Cristiano Dal Sasso, seorang paleontolog vertebrata di Museum Sejarah Alam Milan, yang pertama kali meneliti Intervensi ini.

Cek Artikel:  Merayakan Metamorfosis Perjalanan Evos

Selain mengungkap kehidupan prasejarah, penelitian ini juga memberikan wawasan tentang perubahan iklim Begitu ini. Banyak fosil yang ditemukan mungkin akan tetap tersembunyi seandainya lapisan es dan salju di Pegunungan Alpen Tak mencair dengan Segera akibat pemanasan Mendunia.

“Fosil-fosil ini adalah saksi bisu dari Era geologi yang jauh, tetapi juga mencerminkan tren pemanasan Mendunia yang kita alami sekarang,” ujar para peneliti. (Live Science/Z-10)

Mungkin Anda Menyukai