Mengatasi Cedera Aliansimen Sendi lutut Dari Pemeriksaan Hingga Penanganan Operatif

Mengatasi Cedera Ligamen Lutut: Dari Pemeriksaan Hingga Penanganan Operatif
Cedera ligamen lutut sering terjadi pada atlet olahraga dan dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan ketidakstabilan pada lutut. (freepik)

CEDERA ligamen lutut akhir-akhir ini sering menjadi perbincangan, terutama di kalangan para atlet olahrag. Pasalnya banyak dari atlet olahraga yang mengalami cedera tersebut. Lantas jika sudah terjadi cedera ligamen lutut langkah apa yang harus dilakukan untuk menanganinya?

Dokter spesialis bedah ortopedi konsultan hip and knee, dr. William Chandra, Sp. OT. (K) menjelaskan cedera ligamen lutut terjadi bukan karena ditabrak orang. Cedera inin bisanya terjadi karena diri sendiri dan secara langsung akibat jatuh, terkuntir, dan lainnya.

“Gejala dari ligamen sendiri berupa sakit, bengkak, instability atau tidak stabil, yaitu ada bagian dari lutut yang terasa tertinggal, dan kemudian ada bunyi dari lutut tersebut,” jelas William, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).

Baca juga : Jelita, Waspadai Cedera pada Sendi lutut saat Olahraga

Metode Pengecekan Cedera Aliansimen Sendi lutut

William mengungkapkan untuk mengetahui lutut mengalami cedera atau tidak, ada beberapa cara pengecekan yang dapat dilakukan. Pertama melakukan pergerakan lutut. Kalau terjadi cedera, lutut akan terasa bergerak.

Cek Artikel:  Program Breakpace, Sarapan Buffet untuk Pelari di Kota Bandung

“Metode ngeceknya pertama kita gerakan lututnya. Semestinya lutut tidak ada pergerakan, tapi saat dia (lutut) cedera dia akan bergerak dan goyang,” ujarnya.

Selanjutnya cara yang paling gampang untuk mengetahui cedera ligamen kita lakukan rontgen terlebih dahulu, kata William. “Rontgen itu buat memastikan tulang-tulangnya engga kenapa-kenapa. Tapi di rontgen biasa, ligamen itu tidak akan terlihat.”

Baca juga : Gregoria Tersisih di Babak Pertama Tiongkok Terbuka

“Agar ligamen tersebut terlihat, dibutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk melihat ligamen tersebut utuh atau engga, melalui MRI. Kalau misalnya robek seberapa besar robeknya,” ucap william. 

“Aliansimen itu akan berbentuk seperti hitam, warnanya hitam pekat. Nah, kalau ligamen ini engga ada warna hitam pekat itu akan hilang. Itu yang kita sebut ligamennya robek”.

Cek Artikel:  Mau Ikut Lari Maraton Ini yang Harus Anda Persiapkan

Penanganan Cedera Aliansimen Sendi lutut

Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakulan untuk menangani cedera ligamen lutut ini. Physiotherapy penguatan otot merupakan langkah penanganam yang paling mudah, menurut William. Lewat seperti apa pasien-pasien yang cocok untuk dilakukan physiotherapy itu?

Baca juga : Winger Muda City Oscar Bobb Cedera Parah Ketika Latihan

Pasien-pasien yang cocok untuk dilakukan physiotherapy kata william adalah pasien yang terkena cedera ligamen namun hanya sebagian atau parsial. Atau pasien yang memang tidak ingin untuk berolahraga lebih lanjut, di mana gaya hidupnya hanya jalan dan kerja tanpa ingin lari atau olahraga.

Sementara pasien dengan kebiasaan melakukan hari-harinya dengan lari atau berolahraga, seperti atlet, mereka membutuhkan langkah penanganan berupa operasi. Operasi yang dilakukan, yakni arthroscopy atau biasa disebut keyhole recovery.

Arthroscopy sendiri terbentuk dari dua kata, arthro yaitu sendi, dan scopein yang berarti melihat. Sementara dari sudut pandang medis, artroskopi adalah bedah ortopedi yang menggunakan teknik bedah minimal invasif (operasi yang mengurangi pendarahan), yang dilakukan oleh ahli bedah ortopedi untuk observasi dan pemeriksaan, untuk melindungi dan mengobati masalah sendi.

Cek Artikel:  Usung Konsep Sportourism, Grand Triumph Jadi Ajang Dunia Barebow Indoor Terbesar di Indonesia

Selama operasi, dokter membuat sayatan kecil di kulit untuk memasukkan alat artroskopi (seukuran pena) ke dalam sendi pasien. Di dalam alat tersebut terdapat kamera mikro, yang memungkinkan dokter melakukan prosedur, mendiagnosis, mengobati, dan menangani masalah sendi melalui tampilan video di layar. Oleh karena itu, metode pengobatan ini tidak memerlukan pekerjaan ekstensif di sekitar persendian.

Kata William, sebesar 95% dari cedera ligamen cukup dilakukan dengan operasi arthroscopy, sehingga tidak membutuhkan operasi sayatan luka besar. Dengan demikian, memberikan hasil yang optimal terhadap bekas luka pascaoperasi. (Z-3)

Mungkin Anda Menyukai