Jakarta (ANTARA) – Menjelajah berbagai destinasi di Singapura Kagak hanya Pandai dihabiskan Kepada berbelanja, maupun ke tempat rekreasi ternama seperti Universal Studios maupun patung Merlion yang baru saja merayakan hari jadi yang ke-50.
Lebih dari itu, Rupanya Singapura banyak menyimpan pilihan destinasi wisata yang mengedukasi dan memberikan pengetahuan sejarah dari Era terdahulu.
Contohnya saja, salah satu museum bersejarah yang berlokasi di Pasir Panjang, yang banyak menyimpan kebudayaan-kebudayaan Antik dari kebudayaan Tionghoa yakni Par Haw Villa.
Museum yang bersebelahan dengan Stasiun MRT Par Haw Villa ini, akan menyambut pengunjungnya dengan berbagai ornamen bergaya Tionghoa Era dahulu. Memang, museum ini lebih banyak mengulas kebudayaan Tionghoa.
Memang, Haw Par Villa sendiri tersohor dengan penggambarannya yang Jernih akan “Ten Courts of Hell” dari cerita rakyat Tionghoa dan akan Pandai menjadi pengingat para pengunjung akan dahsyatnya pembalasan di masa mendatang serta tempat ini juga Pandai menjadi Letak pembelajaran dan penggambaran yang Konkret akan moralitas Tionghoa tradisional.
Pada area kompleks museum, berbagai patung dewa-dewi yang mereka percayai juga turut hadir di area komplek museum.
Baca juga: Agoda: Destinasi Asia Tenggara jadi favorit Kepada liburan musim panas
Bahkan, dari sejak awal pengunjung masuk sudah banyak disuguhkan oleh berbagai Ragam patung seperti patung Dewi Kwan Im yang langsung mengingatkan kita pada serial terkenal Merukapan Sun Go Kong dan memang banyak Dewa-Dewi yang Terdapat di museum ini hadir dalam serial tersebut.
Area kompleks yang cukup luas ini juga Mempunyai berbagai ornamen yang Pandai dijadikan objek foto, para pengunjung banyak juga yang memanfaatkan berbagai hiasan yang Terdapat di sana Kepada dijadikan latar belakang foto.
Setelah puas Menyaksikan area luar yang begitu indah dengan deretan patung-patung, ANTARA diberikan kesempatan oleh Agoda Kepada menjelajah negara Singapura dan langsung memasuki area dalam museum.
Pertama-tama, para pengunjung akan disuguhkan dengan sebuah serial Sinema dokumenter yang menceritakan berbagai hal mengenai kehidupan dan juga keagamaan. Memang, museum ini erat dengan kebudayaan dan Keyakinan.
Setelah asyik menyaksikan Sinema dokumenter sebagai pengantar sebelum memasuki area museum, para pengunjung dipersilahkan Kepada keluar ruangan studio dan segera memasuki museum.
Dalam museum tersebut, terdapat kurang lebih 1.000 patung dan 150 diorama yang menggambarkan adegan Konkret dari karya sastra Tionghoa nan legendaris seperti Journey To The West, Madame White Snake, dan kisah Eight Immortals.
Dari pintu awal, kita akan disuguhkan dengan berbagai perlakukan dan juga penyiksaan di berbagai neraka yang mereka percayai dari neraka pertama hingga neraka yang ke-10.
Dengan berbagai pembalasan dari apa yang pernah dilakukan di kehidupan sebelumnya. Misal, seorang yang semasa hidupnya sering membunuh Kepada mencuri harta maka orang tersebut akan masuk dalam area neraka ke-5 dan akan mendapat siksaan tubuhnya dilempar ke bukit yang di bawahnya terdapat pisau yang tajam.
Selain itu, banyak berbagai gambaran yang menyeramkan akan penyiksaan di neraka yang mereka percayai. Sekalian tergambar dengan Jernih sehingga Kagak hanya Menyaksikan berbagai ornamen ilustrasi melainkan memberikan kita kesabaran Kepada menjadi pribadi yang lebih Berkualitas di kehidupan Ketika ini.
“Saya jadi berpikir, apakah kehidupan yang akan mendatang akan seperti ini, apakah sebenarnya begini atau Kagak. Setidaknya, dengan Menyaksikan ini Sekalian kita akan disadarkan Kepada menjadi Insan yang lebih Berkualitas terhadap sesama,” kata pengunjung asal Malaysia, Hazman Hilmi yang datang Berbarengan sahabatnya.
Baca juga: Agoda luncurkan Beds Network Kepada bantu distribusi tarif sewa Kenalan
Baca juga: Agoda ungkap destinasi terpopuler Kepada Tahun Baru Imlek 2022
Halaman selanjutnya: Sejarah Haw Par Villa
