Mendikdasmen: Bukan Eksis Rencana Meniadakan Guru Honorer, Perannya Lagi Diperlukan

Liputanindo.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, pemerintah tak berencana menghilangkan guru honorer. Karena, perannya Lagi diperlukan Buat pendidikan di Indonesia.

“Kita belum Eksis rencana Buat meniadakan guru honorer karena selama ini posisi dan peran dari guru honorer itu Lagi sangat kita perlukan,” kata Abdul, dilansir dari Antara, Sabtu (2/11/2024).

Dia mengatakan, guru honorer juga merupakan solusi atas ketersediaan guru di Indonesia. Terutama ketersediaan pengajar di beberapa bidang studi tertentu.

“Terutama memang berkait dengan ketersediaan guru pada bidang-bidang studi tertentu. Kalau secara nasional, sebenarnya jumlah guru kita ini sudah cukup. Problem kita adalah distribusi guru,” kata Abdul.

Cek Artikel:  Kaum Bangka Belitung Didorong Budi Daya Ikan Kerapu

Abdul Bukan menutup kemungkinan apabila didukung oleh pendanaan yang memadai, pihaknya akan menarik lebih banyak guru honorer sebagai pengajar di bidang-bidang studi yang Lagi membutuhkan tenaga pendidik.

“Mungkin juga kalau misalnya budget-nya memungkinkan, ya kita lakukan rekrutmen guru pada bidang studi tertentu,” ucapnya.

Dia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto Mempunyai visi dalam membangun sumber daya Mahluk unggul diwujudkan melalui pendidikan yakni dengan mewajibkan belajar selama 13 tahun.

“Memang sekarang kan kita berusaha Buat meningkatkan layanan pendidikan Buat Segala dan pemberlakuan nanti wajib belajar 13 tahun,” ucap Abdul.

Dirinya mengungkapkan tiga upaya dalam meningkatkan kualitas guru di Indonesia guna menciptakan pendidikan berkualitas serta mencetak sumber daya Mahluk unggulan.

Cek Artikel:  Buntut Kop Surat Buat Undangan Pribadi, Seskab Teddy Keluarkan Imbauan ke Menteri: Hindari Polemik!

Abdul menjabarkan upaya pertama terkait sertifikasi guru dimana ia menyebutkan belum Segala guru di Indonesia Mempunyai gelar akademik Diploma 4 (D4) atau Strata 1 (S1). Oleh karena itu, Kemendikdasmen akan membantu para guru Buat mendapatkan ijazah D4 atau S1 melalui beasiswa atau program Donasi pendidikan.

Upaya kedua adalah peningkatan kompetensi guru. Abdul menyebutkan terdapat empat kompetensi guru yang harus dicapai yakni kompetensi akademik, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi moral.

Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan Pendidikan Profesi Guru (PPG) salah satunya dengan menambah materi bimbingan konseling dan pendidikan nilai kepada para calon guru.

Ketiga adalah peningkatan kesejahteraan guru karena ia menilai bahwa mutu dan kualitas guru ditentukan oleh kesejahteraannya. Maka dari itu, Abdul menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen Buat meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia.

Cek Artikel:  Polres Jember Tangkap 22 Member Perguruan Silat yang Hajar Member Polisi Begitu Patroli

Mungkin Anda Menyukai