Liputanindo.id JAKARTA – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menegaskan pemerintah tidak akan membuka opsi untuk melakukan impor bawang merah, meskipun saat ini harganya naik.
“Bawang merah enggak ada impor. Nggak ada, nggak bisa, nggak boleh,” kata Mendag Zulkifli Hasan setelah menghadiri Halal Bihalal 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Mendag menyampaikan, saat ditanya apakah akan ada opsi melakukan impor bawang merah yang harganya sedang naik.
Berdasarkan panel harga pangan dari Bapanas pada Kamis (25/4/2024), harga rata-rata nasional untuk bawang merah Rp53.500 per kilogram, sedangkan harga tertinggi mencapai Rp81.620 per kilogram di Papua Tengah dan terendah Rp35.990 per kilogram di Kepulauan Riau.
Harga tertinggi bawang merah nyaris dua kali lipat apabila dibandingkan dengan harga ideal bawang merah, yang berada di kisaran Rp30 ribu–Rp40 ribu per kilogram.
Mendag Zulhas menegaskan, Indonesia masih bisa menanam bawang merah sendiri. Oleh karena itu, ketika kondisi harga naik maupun tidak naik, Indonesia tidak akan mengimpor bawang merah.
“Bawang merah bisa kita tanam. Kalau ada masuk bawang merah dari luar, kita sikat,” ujar Zulhas.
Zulhas menjelaskan bahwa kenaikan harga bawang merah diakibatkan oleh banjir yang terjadi di Brebes, Jawa Tengah, yang membuat pasokan bawang merah berkurang.
“Bawang kan banjir kemarin sebentar itu, ya, insidentil. Kepada minggu depan, mudah-mudahan sudah turun (harganya). Paling seminggu lagi sudah normal,” kata Zulhas.
Sebelumnya, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Isy Karim mengatakan, kebijakan penanganan harga bawang masuk di bawah Bapanas. Tetapi demikian, Kemendag tetap memantau perkembangan harga di pasar.
Selain itu, pemerintah seperti dirilis Antara sedang melihat ketersediaan stok bawang merah yang berada di Bima, NTB.
“Sekarang kita lagi lihat di Bima NTB seperti apa. Sumber bawang merah kan ada di Bima juga bukan hanya Brebes,” ujar Isy. (HAP)