Menbud Fadli Zon Ungkap Kolintang Merupakan Alat Diplomasi Budaya

Menbud Fadli Zon Ungkap Kolintang Merupakan Alat Diplomasi Budaya
Kolintang(Dok: Indonesiakaya)

KOLINTANG disebut dapat menjadi alat diplomasi budaya strategis yang Pandai membantu mempererat Rekanan Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Hal ini disampaikan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Dia mengatakan bahwa alat musik tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara, tersebut sudah diakui sebagai warisan budaya takbenda dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Pengakuan tersebut diberikan melalui mekanisme Perluasan Berbarengan alat musik balafon dari Pantai Gading, Mali, dan Burkina Faso dalam sidang ke-19 Komite Antar-Pemerintah Buat Perlindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Paraguay pada 5 Desember 2024.

“Kolintang kini menjadi alat diplomasi budaya yang strategis. Melalui kekuatan soft power ini, kolintang menjadi medium Krusial Buat memperkuat Rekanan antarnegara dan memperluas pengaruh positif Indonesia di tingkat Dunia,” kata Fadli Zon, Minggu (29/6).

Cek Artikel:  Kolaborasi Lintas Negara, Ernie Zakri dan Anggi Marito, hadirkan Karya Sarat Emosi dan Rasa

Demi menghadiri acara peluncuran karya musik yang memadukan musik kolintang dan balafon di Jakarta, Sabtu (28/6), Fadli menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam upaya pemajuan dan pelestarian kebudayaan.

“Kolintang dari Asia Tenggara dan balafon dari Afrika Barat kini bersatu, Kagak hanya dalam nada, tetapi juga dalam catatan sejarah dan pengakuan Global. Ini adalah bukti bahwa musik Pandai menjadi bahasa universal yang mempererat persahabatan antarbangsa,” ungkapnya.

Dia mengapresiasi kolaborasi Persatuan Insan Kolintang Nasional Indonesia (PINKAN) dengan penyanyi Ita Purnamasari dalam pembuatan Tembang Oh Minahasa serta kolaborasi mereka dengan pemain balafon Neo Akbar dalam menghadirkan Tembang Haiti.

Cek Artikel:  Donnie Eks Eksis Band Puji Bunyi Ario, Terbukti Layak Gantikan Naga Jadi Vokalis Lyla

“Ini adalah bentuk kolaborasi lintas budaya yang sangat Krusial, terlebih Tengah menggunakan instrumen musik tradisional yang baru-baru ini, tepatnya Sekeliling tujuh bulan Lewat, telah diinskripsi sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO,” tuturnya.

Dia juga mengemukakan bahwa sebagai bangsa yang Mempunyai kekayaan budaya luar Normal, Indonesia Mempunyai tanggung jawab besar Buat Lanjut menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan warisan budayanya.

Acara peluncuran Tembang Oh Minahasa dan Haiti ditandai dengan pemutaran video musik serta penampilan para musisi membawakan Tembang tersebut. Menteri Kebudayaan dalam acara itu juga tampil membawakan Tembang O Ina Ni Keke dengan iringan musik kolintang dan balafon.

Cek Artikel:  Dituding Pendukung Prabowo-Gibran Selama Pilpres, Keanu Angelo Murka: Gua Gak Pernah Terima Kampanye Pemilu!

Ketua Standar PINKAN Indonesia, Penny Iriana Marsetio, mengatakan bahwa peluncuran Tembang Oh Minahasa dan Haiti merupakan bentuk penunaian janji kepada Menteri Kebudayaan setelah UNESCO mengakui kolintang sebagai warisan budaya dunia. Dia berharap alat musik kolintang dan balafon Pandai lestari di Indonesia maupun dunia. “Kami akan Lanjut berupaya melestarikan kolintang,” ucapnya.(M-2)

Mungkin Anda Menyukai