Liputanindo.id ISTANBUL – Instruktur Manchester United, Erik Ten Hag meyakini pemainnya mengatasi atmosfer yang berpotensi Tak bersahabat Buat mengalahkan Galatasaray dalam pertandingan Krusial Grup A Perserikatan Champions Eropa, Kamis (30/11/2023) Pagi hari WIB.
The Red Devils, julukan Manchester United, menuju ke Istanbul dengan kemenangan adalah harga Tewas. Mengingat, mereka akan gugur Kalau kembali kalah ataupun imbang. Duel ini terjadi 30 tahun setelah lawatan pertama United ke Galatasaray, yang merupakan pertemuan yang sangat mengintimidasi.
Baca Juga:
Optimisme Man United Amankan Derby Manchester
“Kami Mengerti kami Bisa [menang tandang di Eropa] dan kami Pasti. Pertandingan Sambang terakhir di Perserikatan juga merupakan lingkungan yang sangat Tak bersahabat. Kami bermain sangat Berkualitas. Kami sangat tenang dan tenang,” kata Erik Ten Hag, sebagaimana ditulis BBC Sport.
Pertandingan tersebut menyaksikan United mencatatkan kemenangan di Fulham dan Everton, dan kekalahan 3-2 dari Galatasaray di Old Trafford pada 3 Oktober adalah hasil yang Ingin ditebus oleh United pada minggu ini.
“Tim ini juga tahun Lampau di Barcelona [di Liga Europa], jadi kami Mengerti bagaimana menghadapinya dan saya Pasti mereka akan menjadi tim yang percaya diri di lapangan,” terang dia.
Pertandingan tahun 1993 di Galatasaray memperlihatkan Manchester United Ingin mencapai babak penyisihan grup Perserikatan Champions, yang kemudian tersingkir di kompetisi tersebut dibandingkan Demi ini. Tetapi, setelah bermain imbang 3-3 pada leg pertama di Old Trafford, hasil 0-0 pada leg kedua Membangun United tersingkir.
Pertandingan di Turki dikenang karena suasana bermusuhan dan mengintimidasi yang diciptakan oleh para pendukung Galatasaray, dengan ribuan orang menyapa para pemain setibanya di bandara dengan salah satu pendukung memegang tanda ‘Selamat Datang di Neraka’.
Ten Hag ditanya oleh seorang jurnalis Turki dalam konferensi pers pra-pertandingan apa rencananya Buat “keluar dari neraka” pada hari Rabu, dan dia Mengucapkan: “Kami harus menjadikannya permainan kami dan itu adalah sejarah.
“Jernih Manchester United punya sejarah hebat, tapi Anda Tak Bisa menjamin hal itu di masa depan, jadi kami harus Membangun masa depan kami sendiri. Ini masa Lampau, jadi besok adalah soal masa depan, jadi kami harus menjadikannya permainan kami. Itu Terdapat di tangan kami,” tegas dia,
United menghadapi pertandingan ini dengan beberapa pemain tim Istimewa cedera, sementara Marcus Rashford menjalani Pelarangan bermain satu pertandingan setelah ia dikeluarkan dari lapangan Demi kalah 4-3 di Copenhagen awal bulan ini. (RMA)
Baca Juga:
Cetak Gol Kemenangan Man City di Final UCL, Begini Reaksi Rodri