MENTERI Religi (Menag) sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menjelaskan soal filosofi Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta. Terowongan Silaturahim diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (12/12).
Terowongan sepanjang 34 meter ini menjadi simbol toleransi antarumat beragama serta memudahkan akses bagi jamaah kedua tempat ibadah terbesar di Indonesia tersebut.
“Kami berharap dengan terbangunnya Terowongan Silaturahim ini akan memudahkan akses Era antar-bangunan ibadah serta menjadi simbol toleransi antarumat beragama,” ujar Menag seperti dikutip Antara, Kamis (12/12).
Menag Nasaruddin menjelaskan filosofi dari pembangunan terowongan yang Mempunyai Maksud mendalam. Diantaranya sebagai lambang kedalaman hati umat beragama yang saling menghormati dan menjaga kerukunan.
Selain berfungsi sebagai penghubung, terowongan ini juga dilengkapi dengan diorama yang menggambarkan Interaksi toleransi antarumat beragama, yang digambarkan melalui karya seniman Sunaryo bertema “Wat Hati” atau “Jembatan Hati”.
Diorama tersebut memperlihatkan perjalanan sejarah kerukunan antaraumat Islam dan Kristen di Indonesia, yang digambarkan dalam relief-relief yang menghiasi dinding terowongan.
Selain itu terowongan ini juga menyediakan fasilitas parkir dengan kapasitas 800 hingga 1.000 kendaraan, yang dapat digunakan Berbarengan oleh jamaah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
Menag juga melaporkan bahwa proyek pembangunan terowongan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo pada 2020, yang bertujuan Buat mempermudah akses jamaah, menyediakan ruang parkir, serta mengurangi kemacetan di Sekeliling Posisi.
Terowongan Silaturahim yang dibangun dengan anggaran APBN sebesar Rp38,9 miliar ini Mempunyai panjang 34 meter, lebar 4,1 meter, dan kedalaman enam meter.
“Adapun total luas pembangunan Terowongan Silaturahim sebesar 346 meter,” kata dia.
Pembangunan terowongan ini turut melibatkan pihak-pihak terkait, termasuk Kementerian Pekerjaan Standar serta kerja sama dengan pihak Kereta Api Indonesia (KAI) Buat pembangunan shelter di Sekeliling area tersebut.
Dengan adanya Terowongan Silaturahim diharapkan akan semakin memperkuat Interaksi antarumat beragama di Indonesia dan menjadi simbol kerukunan yang Konkret di tengah keberagaman. (Ant/P-5)