MENTERI Keyakinan (Menag) Nasaruddin Umar Berjumpa Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti guna membahas upaya percepatan proses Pendidikan Profesi Guru (PPG). Pertemuan berlangsung di kantor Kemendikdasmen, Jakarta.
Pertemuan dua Menteri ini bertujuan membahas upaya Kepada mengatasi antrean PPG bagi guru mata pelajaran Keyakinan (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu) di sekolah Standar dan guru mata pelajaran Standar di lembaga pendidikan Keyakinan. Kalau Kagak Terdapat terobosan percepatan, daftar antreannya Bisa mencapai 30 – 50 tahun.
“Kami datang ke sini Kepada bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Kepada menyelesaikan persoalan guru Keyakinan di sekolah Standar dan guru mapel Standar di lembaga pendidikan Keyakinan,” ungkapnya dilansir dari keterangan Formal, Selasa (19/11).
“Lagi banyak mereka yang belum mendapatkan sertifikasi. Jadi Kepada mempercepat pengantrean itu kami bekerja sama dengan Kementerian Dikdasmen,” lanjut Nasaruddin.
Kerja sama ini, kata dia, sangat Krusial karena kedua kementerian sama-sama mengelola pendidikan. Kalau pendidikan umumnya di Kemendikdasmen, pendidikan agamanya di Kementerian Keyakinan.
Dalam pertemuan ini, kedua menteri sepakat mengakumulasi sumber daya Kepada menghasilkan solusi yang Segera dan efektif. Menag berharap kerja sama ini dapat memberikan Akibat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
“Kita bicarakan Berbarengan ke depan apa yang Bisa kita bantu di sini dan apa yang Bisa diperbantukan Kepada kita, apa yang Bisa kita sinergikan. Alhamdulillah banyak kemajuan. Kita menyelesaikan masalah budgetingnya. Kita akumulasi sesuatu yang Segera dan lebih bagus,” tuturnya.
Di lain pihak, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyebut, Lagi Terdapat ratusan ribu guru Pendidikan Keyakinan Islam (PAI) di sekolah Standar dan guru mata pelajaran Standar di madrasah yang belum disertifikasi.
“Tahun depan berkenan Kemenag dan Kemendikdasmen Bisa kolaborasi gitu sehingga guru-guru PAI juga Bisa selesai tahun depan Kepada PPG. Mapel Standar di madrasah, ini kami berharap Bisa ikut, sehingga 2025 atau paling lelet nanti 2026 ini Bisa seluruhnya PPG,” ujar Abdul Mu’ti.
Selain masalah Percepatan PPG, dibahas juga upaya memberikan pengakuan dan penerimaan lulusan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) dan Ma’had Ali Kepada melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi pada Satuan Pendidikan Standar.
Menag dan Mendikdasmen juga membahas sejumlah permasalahan lain pada Pendidikan Keyakinan dan Keagamaan yang beririsan dengan sistem dan kebijakan pada Kemendikdasmen. Hasil pertemuan ini akan ditindaklanjuti oleh Pejabat Teknis pada Kemendikdasmen dan Kemenag. (H-3)
